Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Komunikasi Orangtua dan Anak

Diperbarui: 15 Agustus 2020   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah suatu keanehan bila seorang anak tidak mengenal dengan baik orang tuanya sendiri. Hal ini pernah dialami oleh gitaris terkenal musik keras Eddie van Halen. Eddie van Halen selain sebagai gitaris handal juga sekaligus motor dari kelompok musik rock  legendaris dunia Van Halen.

Kepiawaiannya memetik gitar yang diatas rata-rata pemain gitar lainnya menyebabkan Eddie van Halen terkenal sebagai gitaris legendaris dunia.

Ironisnya, Wolfgang van Halen, putera Eddie justru tidak mengetahui bila ayahnya adalah gitaris kenamaan kelas dunia. Wolfgang baru mengetahui siapa ayahnya, saat Wolfgang sedang berbelanja CD yang menampilkan foto ayahnya pada sebuah toko musik.

Wolfgang baru menyadari siapa ayahnya dan hal ini sangat terlambat karena baru diketahuinya saat Wolfgang masuk ke masa remaja. Apakah ini berarti para fans Eddie van Halen yang selalu mendengarkan dan melihat penampilan Eddie lebih mengenalnya dan memiliki hubungan lebih dekat dengan Eddie ketimbang Wolfgang yang anak kandung Eddie? Tentu tidak demikian bukan?

Melihat kisah diatas sudah jelas tampak terjadinya komunikasi yang kurang baik antara orangtua dan anak. Hal ini bisa terjadi karena sang ayah terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga kurang berkomunikasi dengan anaknya. Atau sang anak yang terlalu fokus pada sekolahnya sehingga tidak pernah berkomunikasi dengan ayahnya.

Komunikasi didalam keluarga sangatlah penting, agar pembentukan karakter anak terjadi dengan baik. Memang kekerabatan orang tua di dunia Barat sangat berbeda dengan di dunia Timur. Di dunia Timur bahkan kadang orang tua masih mengurusi anaknya hingga sudah menikah sekalipun. Sebaliknya anak juga mesti merawat orangtuanya hingga wafat. Hal ini memang jarang terjadi pada keluarga di negara Barat.

Mana yang lebih baik? Coba Anda renungkan sendiri karena tiap orang pasti memiliki alasannya masing-masing dengan plus minusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline