Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Kenali Orang Seutuhnya

Diperbarui: 30 Juli 2020   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber: hartanto.web.id)

Orang lazim dikenali melalui jabatannya atau perilakunya. Misal pak dokter atau si  baik hati. Padahal seharusnya tidak boleh mengenali orang dari sebutannya atau identitasnya saja. Karena saat terjadi perubahan orang akan bingung. Misal orang baik hati yang berubah menjadi penipu.

Sebutan ini sifatnya hanya sementara, jadi Anda harus mengenali orang seutuhnya. Anak yang tidak pernah membuat pekerjaan rumah jangan langsung disebut anak pemalas. Bila seseorang melakukan korupsi jangan langsung distempel koruptor. Atau seorang yang rajin beribadah langsung dianggap si alim.

Karena orang dapat berubah misalnya pernah korupsi lalu sadar dan mengubah pola hidupnya. Jangan suatu sebutan dilekatkan terus pada seseorang.

Contoh yang sering terjadi orang diberi sebutan berdasar asal usulnya si Siregar dari Medan. Bisa saja dia merantau ke luar negeri sehingga bila orang selalu menyebutnya Siregar dari Medan orang bisa tidak mengenalinya, kecuali teman masa lalunya. Bisa jadi dia telah berubah Siregar dari Sydney.

Demikian pula dengan status seseorang janganlah disebut  Amir si jomblo atau Amir lelaki sejati, bisa saja dalam perjalanan waktu si Amir menikah sehingga sebutan jomblo kurang tepat atau Amir telah berubah menjadi seorang gay.

Untuk itulah orang harus dikenali secara utuh.  Jangan terpaku pada pekerjaan, tingkah laku atau asal usulnya. Karena seseorang itu dapat berubah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline