Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Malang Menyasar "Wellness" Tourism

Diperbarui: 27 Juli 2020   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spa (sumber: freepik.com)

Pada IG Live yang diselenggarakan oleh komunitas Bolang Kompasiana malam ini diangkat topik "Wisata ke Malang Raya Hari Hari ini".

Agung H. Buana, Pemerhati Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Malang menjadi nara sumber utama. Sebagai host Yunus dari Bolang. IG Live selama satu jam ini membahas issue wisata kota Malang saat ini.

 Industri pariwisata kota Malang menyumbang 30% PAD sebelum runtuh  karena covid-19. Pemasukan ini dari hotel, guest house, rumah makan, cafe dan tempat hiburan. Termasuk beberapa UMKM yang mendukung industri pariwisata dari sektor kuliner dan oleh-oleh. Ironisnya, ada UMKM yang terpaksa harus membuang satu truck produknya karena sepinya pembeli.

Industri pariwisata kota Malang  yang pertama terimbas dampak covid-19 dan diramalkan  nantinya yang paling akhir bisa bangkit kembali.

Selama tiarap Dinas Pariwisata terus berbenah. Kota Malang akan dijadikan hub bagi daerah wisata lainnya, tidak lagi sebagai kota transit. Untuk kedepannya, Malang akan menyasar "welllness" tourism mencontoh Bali dan Yogyakarta dengan menyiapkan sarana spa disetiap hotel atau guest house agar para tamu pulih kesegarannya.

Selain itu kebersihan dari sampah pantai-pantai di Selatan kota Malang akan lebih diperhatikan guna menarik minat wisatawan. Karena keindahan pantai-pantai di Malang tidak kalah bila dibandingkan dengan pantai Pataya di Thailand misalnya.

Untuk sektor transportasi udara, Malang tetap bekerja sama dengan Angkatan Udara karena belum sanggup membangun bandara sipil sendiri jadi terpaksa masih menggunakan bersama militer. Namun untuk ruang tunggu keberangkatan sudah nyaman, sedangkan ruang kedatangan terus dibenahi.

Selama krisis gara-gara covid-19, banyak pelaku transportasi darat seperti travel terpaksa mengalihkan bisnisnya dari angkutan orang ke angkutan durian bahkan sembako. Sementara usaha bis wisata juga beralih ke gerai kopi di dalam bis sambil jalan-jalan.

Yang penting guna bertahan hidup harus selalu kreatif dan mau bergeser ke bisnis yang masih ada pasarnya.

Semoga dengan masuknya ke era Kebiasaan Baru (New Normal) industri wisata kota Malang segera pulih kembali. Yuk dolan ke NgalaM.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline