Percayakah Anda bahwa wanita yang mengenakan busana ketat dan terbuka memiliki IQ lebih rendah daripada wanita dengan busana longgar dan nyaman? Padahal kalau setiap pria ditanya lebih tertarik yamg mana hampir 100% dipastikan memilih wanita berbusana ketat dan terbuka. Karena dengan berbusana ketat keindahan tubuh wanita akan sangat ditonjolkan.
Peneliti dari negara Kanada mengatakan wanita berbusana ketat dan terbuka lebih lambat dan buruk dalam pengambilan keputusan artinya wanita yang terfokus pada penampilannya secara kognitif lebih buruk dalam menyelesaikan tugas bahkan kinerjanya menurun.
Uniknya wanita yang mengenakan jaket warna putih mirip dengan jas praktek dokter memberikan kinerja terbaik dibandingkan wanita yang mengenakan busana baju biasa atau busana sehari-hari.
Dengan demikian dampak dari busana sangat berpengaruh pada kinerja para wanita. Jadi, sebenarnya wanita memilih busana untuk apa? Untuk penampilan diri sendiri atau demi dilihat orang lain?
Jadi sebaiknya cara berbusana harus disesuaikan dengan pekerjaan yang sedang dilakukannya. Mengenakan jas laboratorium atau busana longgar tidak memastikan membuat seseorang wanita lebih menarik tetapi sebaiknya dipatutkan dengan kenyamanan diri si wanita. Karena pasti si wanita dapat berinteraksi lebih baik bila si wanita merasa lebih percaya diri.
Prinsip induvidualistis cenderung membuat orang tidak peduli pada cara berbusana seseorang. Berbusana adalah ranah pribadi namun sebagai wanita harus menyesuaikan dengan keadaan yang mampu memberi kenyamanan bagi orang lain yang berinteraksi dengannya. Jadi janganlah membuat orang lain merasa risih, jengah atau tidak nyaman gara-gara cara berbusana yang kurang tepat. Karena busana mencerminkan karakter seseorang, khususnya wanita.
