Dulu saat saya masih kecil, sebut saja masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saat lulus ujian saya senang sekali ketika diberi hadiah sepeda baru oleh orang tuaku. Terbayang saat liburan sekolah, saya dapat bersepeda bersama teman-teman yang sudah memiliki sepeda terlebih dahulu. Keliling kota atau main ke rumah teman yang jaraknya cukup jauh dari rumah.
Uniknya, saat saya mulai beranjak memasuki bangku SMA (Sekolah Menengah Atas), saat saya masih berkutat dengan sepeda, teman-teman sudah mulai ganti naik sepeda motor.
Sebagai seorang anak yang memahami kondisi keuangan orang tua, saya tentu tidak merongrong orang tua dengan permintaan sepeda motor, apalagi orang tua sedang menabung untuk biaya saya melanjutkan ke perguruan tinggi.
Di perguruan tinggi, untungnya saya mendapatkan di kota kecil, sehingga cukup berjalan kaki meski teman -teman kuliah sebagian ada yang menggunakan sepeda motor.
Saat masuk ke dunia kerja, saya memperhatikan golongan karyawan pemula pada umumnya berangkat kerja menggunakan transportasi umum atau sepeda motor bagi yang memiliki dari orang tuanya.
Sedangkan level supervisor baru bisa mengangsur sepeda motor atau level manager yang mendapatkan kendaraan inventaris dari kantor berupa mobil. Artinya, saya harus memacu prestasi kerja agar secepatnya dipromosikan menjadi manager agar bisa menaiki mobil. Mobilpun berjenjang, manajer junior pada umumnya mendapat mobil jenis minibus sedangkan manager senior baru mendapatkan mobil sedan.
Setelah memacu prestasi kerja akhirnya mobil sedan dapat diraih. Namun pada era pandemi corona ini justru terjadi trend yang unik. Boss-boss atau manager senior justru sedang menggandrungi sepeda. Mungkin mereka jenuh duduk diam di rumah, karena Work From Home sehingga perlu menggerakkan badan dengan bersepeda.
Maka, saya teringat seloroh seorang teman, saat kita memiliki sepeda, kita berkeinginan memiliki sepeda motor. Saat kita memiliki sepeda motor kita kembali ingin memiliki mobil. Nah, akhirnya setelah kita memiliki mobil kita kembali ingin menaiki sepeda. Inilah prinsip roda berputar.
Jadi, boleh memiliki ambisi yang tinggi namun harus terus bersyukur agar hidup selalu bahagia dan terhindar dari stress.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H