Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Pengalaman Bermaaf-maafan

Diperbarui: 22 Mei 2020   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermaaf-maafan (sumber: suara.com)

Selama bulan Ramadan umat Islam menunaikan ibadah puasa, diikuti dengan kegiatan untuk meningkatkan ilmu agama dengan melakukan tadarus atau membaca kitab suci yang sering terlewat pada bulan-bulan biasa, adapula sholat tarawiq dan sahur di pagi hari sebelum Imsak.

Pada akhir bulan Ramadan umat Islam berbagi zakat kepada kaum dhuafa dan menjadi puncak bulan Ramadan adalah menunaikan sholat Ied atau sholat Idul Fitri.

Setelah selesai sholat Ied, kami saling bermaaf-maafan dengan teman atau tetangga yang sama-sama mengikuti sholat Ied pada waktu yang sama.

Setibanya di rumah, bagi yang berasal dari suku Jawa, pertama-tama minta maaf kepada orangtua dan orang yang lebih tua dalam satu rumah dengan cara sungkeman. Sungkeman adalah bersujud dihadapan orang tua untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan sepanjang tahun dan orang tua memberikan maaf dengan tulus sehingga benar-benar semua kesalahan terhapus dan kembali fitri atau suci.

Selanjutnya minta maaf kepada kakak dan adik, lazimnya cukup dengan mengatupkan kedua jari tangan dan saling bersentuhan atau dengan cara berjabat tangan. Namun pada musim pandemi corona ini sebaiknya tidak perlu sampai bersentuhan.

Bermaaf-maafan lazimnya dilanjutkan ke orang yang lebih tua yang tidak serumah, misal kakek, nenek, paman, bibi dan pimpinan kantor. Waktu sisanya, biasa sore hari atau hari Idul Fitri kedua bermaafan dilanjutkan ke rumah tetangga, teman dekat atau teman kantor. Bila rumah terlalu jauh bermaaf-maafan dengan teman kantor dapat dilakukan pada hari pertama mulai bekerja.

Dalam bermaaf-maafan hendaknya kita saling memaafkan kesalahan orang tua, orang yang lebih tua, kakak, adik, teman dan tetangga dengan tulus. Agar kita juga mendapatkan maaf yang tulus juga.

Bila kita sanggup memberikan maaf secara tulus, maka kehidupan kita paska bulan Ramadan niscaya akan berjalan lebih baik. Tentunya kita harus nenghindari berbuat salah terhadap siapapun.

Dengan sanggup memberi maaf, paling tidak Anda akan mendapatkan seorang teman dan mengurangi seorang musuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline