Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

"Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan", Ketika Berat Badan Menjadi Kendala Promosi

Diperbarui: 19 Desember 2019   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster film "Imperfect" (sumber: makassar.tribunnews.com)

Ernest Prakasa sudah terkenal piawai menggarap film-film komedi. Beberapa filmnya sukses besar, seperti Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), Stip & Pensil (2017), Susah Sinyal (2017) dan Milly & Mamet (2018).

Tahun ini, film "Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan" mencoba mengocok perut Anda melalui kisah Rara (Jessica Mila) seorang gadis bertubuh tambun dan berkulit gelap. Padahal idaman setiap jejaka adalah gadis cantik berkulit putih dengan konsep kutilang (kurus, tinggi, langsing).

Jessica Mila (sumber: pikiran.rakyat.com)

Celakanya, adik Rara yang bernama Lulu (Yasmin Napper) memiliki tubuh bak peragawati, nyaris menurun dari ibunya Debby (Karina Suwandi) yang mantan peragawati era tahun 1990-an.

Masih untung, ada Dika (Reza Rahadian) seorang jejaka yang mencintai Rara dengan tulus. Rara yang bekerja pada sebuah kantor dengan bisnis perawatan tubuh milik Kevin (Dion Wiyoko) sering menjadi gunjingan rekan-rekan kerjanya sehubungan memiliki kelebihan berat badan. 

Suasana  di kantor makin "memanas" saat Rara akan mendapat peluang promosi jabatan, karena prestasi kerjanya memang menonjol, namun Rara mesti memenuhi persyaratan tertentu yakni Rara harus mampu merubah total penampilannya.

Reza Rahadian (sumber: tribunnews.com)

Mampukah Rara menjawab tantangan ini ? Film komedi ini mengadopsi novel dengan judul serupa hasil karya Meira, isteri Ernest Prakarsa. Sangat tepat membidik potret kehidupan yang nyaris dialami oleh setiap manusia dan sempat dialami sendiri oleh sang penulis. Yakni faktor ketidak seimbangan berat badan yang sering berakibat stress karena susahnya menurunkan berat badan meski sudah melakukan serangkaian diet ketat.

Faktor kegemukan sering terjadi akibat salah memilih makanan yang diasup, memilih makanan murah asal kenyang sehingga tidak mempedulikan jumlah kalori maupun keseimbangan antara karbo hidrat, protein dan lemak yang diasup. Ditambah lagi dengan ketidak pahaman mengenai nutrisi serta pola makan yang "jorok" serta malasnya berolahraga, langsung dengan cepat menimbulkan dampak obesitas.

Lazimnya kesadaran selalu datang terlambat, aneka pola diet segera dijalankan, namun tidak selalu berhasil. Kadang berat badan sempat turun sedikit, tidak lama lagi berat badan sudah naik berlipat. Bahkan ada kalanya menjalankan pola diet terlalu ketat, yang berakibat jatuh sakit.

Pesan yang ingin disampaikan melalui film ini adalah agar manusia mampu menyesuaikan diri guna menunjang karir di pekerjaannya, juga untuk melancarkan hubungan cintanya. Faktor berat badan atau overweight atau timbangan berlebih patut menjadi perhatian guna memperlancar segala sesuatu di kehidupannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline