Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

In Memoriam, Thamrin Sonata Thamrin

Diperbarui: 4 September 2019   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thamrin Sonata (dok : alm Thamrin Sonata)

Mas Thamrin demikian saya selalu menyapanya. Tubuhnya tinggi besar dengan kumis yang tebal, namun tak ada kesan sangar padanya. Karena dia sangat luwes berteman dengan siapapun.

Karena di Kompasiana juga ada nama Thamrin lainnya, secara bergurau dia bilang, sebut saja "TST" alias Thamrin Sonata Thamrin. Bergabung di Kompasiana 22 September 2012 dan hingga akhir hayatnya telah mengirimkan 1.125 tulisan, dengan 614.916 pembaca. Serta menerakan 71 tulisan berpredikat HeadLine dan 628 tulisan berlabel Pilihan.

Beliau aktif di PPI (Persatuan Penulis Indonesia) dan hampir selalu hadir dalam acara-acara Kompasiana, seperti saat Halal Bihalal di Cisarua - Puncak (28 Juni 2019)  dan "Pelatihan Menulis" yang diadakan komunitas Click di Graha Wisata TMII (2-3 Agustus 2019).

Tanggal 18 Agustus 2019, beliau juga masih aktif mengikuti acara ulang tahun komunitas KOMIK, berjejuluk Jelajah KOMIK, dari mengunjungi museum perencanaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Jl. Imam Bonjol, makan siang di Gado-gado Bonbin, serta Nonton Bareng dua film dari novel Pramoedya Ananta Toer: "Perburuan" dan "Bumi Manusia" di TIM XXI.

Pada saat makan siang di Gado-Gado Bonbin, beliau sengaja mengajak saya duduk berdekatan, untuk membahas rencana buku kuliner yang akan diterbitkannya, yakni tentang kuliner beken di kota Bandung (Paris van Java).

Tulisan terakhir mas Thamrin di Kompasiana berjudul "Perburuan Novel dalam Mem 'Bumi Manusia' kan Film Negeri Dewek", merupakan tugas yang diberikan KOMIK bagi para peserta Jelajah Komik.

Thamrin Sonata (baju batik) - sumber: Ngesti

Buku "Belajarlah, Indonesia"


Akhir Juli 2019 saya terima pesan dari beliau melalui Facebook, "Mau ikutan buat buku keroyokan mengenai 'Belajarlah, Indonesia'? Tapi tenggat waktunya mepet, jadi harus tulis cepat."

Saya agak ragu, apa bisa ? Namun mas Thamrin memotivasi saya, tiga jam mestinya selesai. Dan akhirnya saya berhasil memenuhi tenggat waktu, bahkan penulis lain masih ada yang belum mengirimkan tulisannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline