Bubble Tea menjadi minuman yang mulai populer di Asia Timur, tepatnya Taiwan. Bubble Tea menjadi minuman yang dicari pada sekitar tahun 1990-an. Pengusaha Indonesia yang melihat peluang bisnis mulai mengimpor ekstrak minuman ini dan mulai dipasarkan di mall-mall dengan menambahkan bola-bola dari tapioka sekitar tahun 2001. Tetap dipasarkan dengan nama Bubble Tea.
Salah satu merek yang cukup dikenal adalah Hop Hop, antrean cukup panjang dan promosi sederhana dari mulut ke mulut karena belum eranya, sosial media. Bola-bola tapioka yang menggelembung inilah yang menyebabkan dinamai 'bubble'.
Pearl Tea
Pada tahun 2013 gelombang minuman dari Taiwan terus membombandir pasar minuman Indonesia. Nama Bubble Tea digantikan dengan Pearl Tea, atau mutiara hitam di dalam minuman teh. Sebenarnya tidak ada bedanya dengan Bubble Tea yang sudah masuk 10 tahun sebelumnya.
Masuk merek-merek jawara Pearl Tea, mulai dari Quickly, Chatime hingga Koi. Meski banyak variasi lainnya, tidak hanya satu topping seperti saat bernama Bubble Tea, kini selain Pearl Tea ada topping Grass Jelly (cincau hitam). Warna dari Pearl Tea tidak hanya hitam semata, namun ada yang hijau (green tea pearl) dan yang keemasan (golden pearl). Teh juga mulai dicampur susu, sehingga muncul menu Pearl Milk Tea.
Selain menjadi topping bagi minuman teh dingin, Pearl juga diadopsi oleh minuman khas Thailand, Thai Tea untuk menjadi salah satu toppingnya. Pearl Tea menjadi hype akibat bantuan sosial media, seperti FaceBook, Twitter, Line, InstaGram dan WhatsApp.
Boba Drink
Belum hilang dari ingatan kita tentang Pearl Tea, kini muncul nama baru Boba Drink, lagi-lagi muncul berupa bola-bola hitam tapioka sebagai topping.
Boba Drink tidak berupa minuman teh atau teh susu saja, tetapi juga dipasangkan dengan kopi susu gula aren, sehubungan kaum muda mulai menyukai pemanis nabati.
Uniknya, Boba atau si bola-bola tapioka yang empuk dan lentur ini mulai menjadi campuran dessert Taiwan sejenis Black Ball atau Hong Tang dan sejenisnya, berlanjut Boba mulai ditempelkan pada makanan seperti pancake, sushi, roti bakar, ice cream bahkan indomie / mie cepat saji yang banyak dibuat menu variasinya di kedai-kedai millenial.