Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

"Bel Canto," Penyanyi Opera Terjebak Pemberontakan di Amerika Latin

Diperbarui: 6 Maret 2019   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok: detiknews

Film ini diproduksi tahun 2018 dan baru diputar minggu lalu di bioskop-bioskop Indonesia. Film ini menceritakan kisah seorang penyanyi opera asal Chicago yang karena mau dibayar mahal, akhirnya bersedia menyanyi di sebuah negara Amerika Latin yang tidak disebutkan nama negaranya.
Kalau belajar sejarah negara-negara Amerika Latin, boleh ditebak yang dimaksudkan pada kisah film ini adalah negara Peru. Karena hanya Peru yang pernah memiliki seorang presiden dari bangsa Jepang.
Dalam kisah film ini, seorang pengusaha industri Jepang Hosokawa  (diperankan oleh Ken Watanabe) pergi ke sebuah negara Amerika Latin bersama seorang penerjemah guna melakukan survey penjajakan untuk mendirikan pabrik di negara itu. Setibanya di negara tersebut, menyaksikan kemiskinan warga, Hosokawa sudah pesimis, namun ia harus menghadiri undangan dari presiden yang sudah memenuhi keinginannya untuk mendatangkan seorang penyanyi opera dari Chicago yang sangat dipujanya.
Pada malam pesta diselenggarakan, presiden yang berkebangsaan Jepang  ada acara penting lainnya, sehingga diwakili oleh wakil presiden. Roxanne Coss (diperankan oleh Jullianne Moore) tampil dengan suara emasnya dan berhasil memukau Hosokawa dan semua tamu yang hadir.
Malangnya, di saat mereka sedang menikmati pagelaran opera, masuklah gerilyawan pemberontak terhadap pemerintah yang sah dan bermaksud menyandera presiden, guna dijadikan imbalan untuk kebebasan tokoh-tokoh pemberontak yang saat dipenjara oleh Pemerintah.  
Messner dari Palang Merah Internasional (diperankan oleh Sebastian Koch) maju sebagai negosiator dan berhasil membebaskan semua tamu wanita dan anak-anak, kecuali Coss. Coss masih disandera, karena pimpinan gerilyawan minta Coss menyanyi agar diliput oleh media, khususnya stasiun televisi. Sempat terjadi ketegangan saat seorang gerilyawan muda secara tidak sengaja menembak mati pianis yang mengiringi Coss.

Poster Film (sumber: www.imdb.com)


Namun Pemerintah mampu menghentikan semua berita mengenai penyanderaan itu sehingga membuat gerilyawan frustrasi. Sudah berhari-hari Pemerintah seakan tidak peduli dengan peristiwa penyanderaan ini hanya Messner saja yang bolak balik mencoba bernegosiasi.
Masa penyanderaan yang cukup lama ternyata menghasilkan drama percintaan, Hosokawa memadu kasih dengan Coss, penerjemah menundukkan hati seorang gadis gerilyawan dan Coss mengajar menyanyi seorang gerilyawan.
Kekompakan antara gerilyawan dan sandera, membuat gerilyawan lengah, sehingga saat gerilyawan dan sandera bermain sepak bola, tentara Pemerintah berhasil menerobos masuk.
Bagaimana akhir drama penyanderaan ini? Silakan temukan jawabannya di akhir film. Film yang judulnya berarti penyanyi cantik atau lagu yang merdu ini, lebih condong sebagai film drama ketimbang sebagai film thriller. Harap segera cepat nonton sebelum kena gusur film Marvel ...
Data Film
Genre        : Drama, Music, Thriller
Produser.  : Caroline B, Anthony W, Paul Weitz, Andrew Miano, Lezzie F, Karen Lauder dan Greg Little
Sutradara  : Paul Weitz
Penulis      : berdasar novel Ann Patchett (2001)
Artis          : Jullianne Moore, Ken Watanabe, Sebastian Koch
Durasi        : 102 menit
Rating        : 17 tahun ke atas



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline