Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Membangkitkan Arwah Sang Maestro

Diperbarui: 27 Desember 2018   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freddie Mercury (sumber: www.fcqueen.cz)

Belum lama kita disuguhi film musikal kelas wahid dari Bradley Cooper dan Lady Gaga melalui "A Star is Born". Minggu ini di akhir bulan Oktober 2018 atau tepatnya akhir pekan 27 Oktober 2018 pada pertunjukan tengah malam, pecinta film musik dimanjakan dengan tayangnya film "Bohemian Rhapsody".

Film ini mengambil judul salah satu lagu paling hit dari Queen yakni "Bohemian Rhapsody", mengungkapkan kisah perjalanan sang legenda Freddie Mercury (diperankan oleh Rami Malek) bersama kelompok musik Queen. 

Vokalis Queen Freddie Mercury yang semula bernama Farokh Bulsara bertemu gitaris Brian May (diperankan oleh Gwilym Lee), pemain drum Roger Taylor (diperankan oleh Ben Hardy) dan pemetik bas John Deacon (diperankan oleh Joe Mazzello) yang melahirkan kelompok musik Queen, saat kreasi penciptaan lagu, rekaman hingga pertunjukan spektakular di Wembley London dalam konser Live Aid 1985.

Penolakan

Lagu Bohemian Rhapsody yang ditampilkan pada konser akbar dalam sejarah musik rock ini, menjadi pembuka kisah dalam film berjudul sama. Lagu yang memadukan genre musik rock dan opera ini pernah ditolak oleh produser EMI, Ray Foster (diperankan oleh Mike Ryers). Ironisnya lagu ini ketika akhirnya masuk dapur rekaman dan diedarkan meledak luar biasa di pasaran.

Kejeniusan Freddie dalam menciptakan lagu adalah tidak membuat lirik lagu yang rumit, melainkan lirik lagu yang sederhana, sehingga mudah didendangakan atau diikuti oleh para penggemarnya. Jatuh bangun Queen diungkapkan nyaris detil dalam film ini, termasuk kisah cinta sang maestro dengan Mary Austin (diperankan oleh Lucy Boynton) yang menjadi inspirasi lahirnya lagu Love of My Life.

Mary sangat mengagumi Freddie, meski dia sangat memahami ketidak beresan pada diri Freddie yang ditengarai tergolong LGBT, tercetus pada dialog "Aku suka caramu bergerak di panggung, seluruh ruang jadi milikmu. Tak bisakah kau lihat potensimu ?".

Film ini juga menampilkan saat-saat paling dramatis dalam kehidupan Freddie yang harus bergulat melawan virus HIV / AIDS, sehingga harus meninggal dunia pada 24 November 1991 di usia 45 tahun. Sebuah kehilangan besar bagi dunia musik rock, karena kejeniusan Freddie tiada duanya.

Sejumlah lagu-lagu Queen menghiasi film ini diantaranya Too Much Love Will Kill You, I Want to Break Free, Radio Ga Ga, We Will Rock You, We Are the Champion dan beberapa lagu lainnya.

Sinematografi

Dari sisi sinematografi, Rami Malek dipuji mampu memerankan Freddie nyaris sempurna. Kesempurnaan Malek adalah hasil berlatih koreografi hingga mengenakan gigi palsu agar benar-benar mirip dengan sang maestro.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline