Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Hadiah Terindah di Hari Lebaran

Diperbarui: 8 Juni 2018   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hadiah (sumber: www.king-bedsheet.com)

Siapa tidak mau diberi hadiah? Hampir semua orang pasti senang menerima hadiah yang diberikan secara tulus. Hanya orang-orang yang tergolong antik yang enggan menerima hadiah.

Di bulan Ramadhan, tepatnya pada akhir bulan Ramadhan, saat umat Islam merayakan kemenangan, saat memasuki hari yang fitri, kadang saling memberi hadiah. Khususnya di dalam keluarga besar. Orang tua memberi hadiah kepada anak-anak, suami memberi hadiah kepada isteri dan sebaliknya.

Kalau hadiah yang dikirimkan sebuah perusahaan kepada seseorang berupa paket Lebaran, yang berisi makanan, kue bahkan piring keramik, ini masih perlu dipertanyakan ketulusannya. Lebih banyak bernuansa bisnis, agar si pengambil keputusan merasa rikuh, dan selalu berbisnis dengan pengirim tanpa melakukan seleksi yang ketat.

Jenis Hadiah

Ada banyak hadiah yang dapat diberikan pada hari Lebaran. Sebut saja yang paling terkenal dari masa ke masa adalah salam tempel dari orang tua kepada anak-anak setelah bermaaf-maafan. Salam tempel ini diwujudkan dalam bentuk amplop berisi uang tunai berupa lembaran uang baru yang masih licin.

Bagi suami ke isteri dan sebaliknya, boleh saling memberikan hadiah yang bersifat pribadi, seperti jam tangan, sepatu, sandal, pakaian ibadah, busana muslim dan  parfum.

Bila antar tetangga ingin saling berbagi, bisa saling mengirim ketupat, opor ayam, sambal goreng hati, kue-kue kering, kue basah maupun buku agama.

Bagi antar teman yang lokasinya berjauhan dapat saling berkirim kartu ucapan, meski sepuluh tahun terakhir ini sudah hampir punah, digantikan ucapan melalui media sosial Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp atau surat elektronik.

Sebenarnya ada satu hadiah terindah yang sering dilupakan orang yakni doa. Doa yang tulus yang dipanjatkan untuk kebaikan, kebahagiaan dan kesuksesan kita jauh lebih berharga daripada hadiah-hadiah diatas yang lebih bersifat keduniawian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline