Hari ini tanggal 2 Mei, di Indonesia lazim diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tanggal ini mengambil dari tanggal lahir Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.
Memperingati Hardiknas tahun ini, bagaimana dengan kondisi sekolah di daerah terpencil, bagaimana sarana transportasi anak didik maupun guru dari rumah sampai sekolah, bagaimana kelengkapan sarana belajar mengajar? Belum lagi dengan mental anak didik, yang masih sering terlibat tawuran, guru yang melakukan kekerasan saat menghukum anak didik, serta sebaliknya anak didik yang berlaku kurang ajar pada gurunya.
Hal ini masih diperkeruh dengan peran orang tua yang seolah menyerahkan pendidikan pada sekolah (guru), padahal peran orang tua dalam mendidik anak di luar sekolah merupakan kewajiban orang tua. Karena tuntutan ekonomi, kedua orang tua menghabiskan waktu untuk bekerja, dan tidak sanggup meluangkan waktu untuk membekali atau mengawasi anaknya dengan pendidikan yang layak.
Belajar dari Jepang
Menarik untuk dipelajari dalam kaitannya dengan dunia pendidikan di Indonesia, adanya daftar perilaku dasar yang dijadikan persyaratan masuk Sekolah Dasar (SD) di Jepang.
Selain tes pengetahuan, perrsyaratan masuk SD di Jepang lebih mementingkan perilaku sang anak. Ini artinya, sebelum memasukkan anak ke sekolah, orang tua wajib menanamkan dasar perilaku yang baik agar anaknya layak masuk ke sekolah.
Ada 18 perilaku dasar dan sikap yang terbagi dua, 11 perilaku dasar pribadi dan 7 perilaku dasar dalam hubungan dengan orang lain.
Sebelas perilaku dasar yang harus dipahami orang tua dan diajarkan pada anaknya sejak kecil meliputi:
1. Mampu Mendengar
Artinya anak harus mampu mendengar dengan penuh perhatian saat orang lain berbicara.
2. Mampu Menyapa