Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Earth Hour 2018 Balikpapan Tersebar di 10 Ikon Kota

Diperbarui: 24 Maret 2018   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bibit Mangrove (sumber: FB EH Balikpapan)

Gerakan Earth Hour yang diinisiasi oleh WWF sejak 2007 di Sydney, Australia. Lalu mulai diterapkan di Indonesia sejak 2009 dan kini tercatat sudah terdapat 67 kota yang ikut berpartisipasi. Peringatan Earth Hour dilakukan tiap tahun pada hari Sabtu minggu ke tiga bulan Maret.

Aksi pemadaman lampu dan peralatan elektronik yang identik dengan perayaan Nyepi yang dilakukan umat Hindu, selama satu jam ini bukan sekedar aksi semata, namun sudah berhasil mengadvokasi kebijakan yang terkait dengan mitigasi perubahan iklim di seluruh dunia.

Di Jakarta selebrasi Earth Hour 2018 tersentral di stadion Gelora Bung Karno (GBK)  tempat berlangsungnya pesta olahraga Asian Games 2018 yang akan memadamkan lampu penerangan dan pajangan di stadion GBK selama satu jam pada hari Sabtu 24 Maret 2018 dari jam 20.30-21.30 WIB sebagai simbol kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.

Pada Earth Hour 2018 yang didukung 180 negara di dunia dan 67 kota di Indonesia diikuti oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan dan masyarakat yang tergabung dalam komunitas Earth Hour. Di Indonesia 13 bandara juga berpartisipasi, yakni Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Mataram, Kupang, Makassar, Manado, Ambon dan Biak.

Earth Hour 2018 juga berfokus untuk meningkatkan kesadaran terhadap nilai keanekaragaman hayati selain aksi untuk menyelamatkan iklim bagi bumi. Kampanye anti perdagangan satwa langka seperti harimau, gajah, macan tutul, beruang dan trenggiling akan menutup pasar-pasar perdagangannya dan mendukung para penjaga hutan dan penegak hukum yang berada di garis depan.

Komunitas Earth Hour Indonesia menginisiasi program penanaman 26.000 pohon mangrove di 15 kota official. Aksi ini berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem dan juga mendukung serta berkontribusi mewujudkan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 26% pada 2020 dengan melakukan penanaman pohon dan reforestasi.

Earth Hour di Balikpapan

Komunitas Earth Hour (EH) Balikpapan tahun ini berpartisipasi dengan tema "Learn to Life More". Tahun ini selebrasi untuk mengurangi emisi karbon dan polusi cahaya dilakukan di 10 ikon kota yakni Pemkot Balikpapan, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Taman Bekapai, Taman Tugu Adipura, Taman Tiga Generasi, Masjid Agung Al-taqwa, Bank Indonesia, Gedung Telkom, Gedung Parkir Klandasan dan Grand Tjokro Hotel sebagai Muster Point. Selain 10 ikon kota, tercatat beberapa hotel juga berpartisipasi seperti Hotel Platinum dan SwissBelInn serta Pusat Perbelanjaan Plaza Balikpapan.

Poster EH 2018 Balikpapan (Sumber: @jokeradvocate)

Komunitas EH Balikpapan pada puncak selebrasi EH 2018 yang memiliki tagar #Connect2Earth ini telah mengangkat 10 putera-puteri berprestasi di Balikpapan untuk menjadi Duta Earth Hour 2018. Mereka adalah Rachel Eleeza Coloay (pilot dan Atlet Selam PON 2016), Novita Adipati Chandra (Puteri Indonesia Kaltim 2016 dan CEO Clothing NAC), Cahaya Nur Hikmah (Puteri Indonesia Kaltim 2018), Puteri Amelia Zahraman (Miss Tourism Queen of The Year 2016), Intan Rezky Puteri (Atlet PON Kaltim PON 2016), Laras Sekar (Model International), dan Dio Fandhita Ramadhan (CEO Denim Club).

Novita salah satu Duta EH2018 Balikpapan (sumber: FB EH Balikpapan)

Komunitas EH Balikpapan telah berpartisipasi dalam program EH sejak tahun 2012 yang terpusat di Hotel Blue Sky, lalu Lapangan Parkir Mall BSB (2013), Hotel SwissBelInn (2014), Hotel Novotel (2015), Pemkot Balikpapan (2016) dengan aktivitas penanaman 1.000 pohon mangrove di Konservasi Mangrove, dan Pasar Segar (2017) dengan membuat 245 tas berbahan bekas umbul-umbul dan kaos, serta mengedukasi pengurangan sampah plastik.

Aksi Earth Hour bukanlah sekedar selebrasi semata, namun hendaknya dapat diterapkan pada gaya hidup sehari-hari seperti memadamkan lampu yang tidak terpakai, memastikan keran air tertutup agar tidak memboroskan pemakaian air, serta mampu meningkatkan kesadaran tentang nilai keaneka ragaman hayati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline