Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Mempromosikan Indonesia Melalui Boneka Berbatik

Diperbarui: 8 Desember 2017   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boneka Berbatik (Sumber: Gapey Fadli)

Boneka Barbie sudah sangat melegenda dengan rambut pirangnya yang menjurai, dulu juga ada boneka hitam yang melegenda, Dakochan namanya. Samira Amarir seorang pebisnis wanita asal Perancis juga pernah mempopulerkan boneka Barbie berhijab yang diberi jejuluk Jenna.

Kini, seorang wanita Indonesia yang dikenal sebagai wiraswasta sosial, bernama Lusia Efriani Kiroyan asal Batam Kepulauan Riau, juga memperkenalkan boneka, ciri khasnya setiap boneka yang dipasarkannya mengenakan busana khas Indonesia, yakni batik.

Ide untuk membuat boneka cantik bergaun batik ini muncul saat Lusia mengikuti IVLP di Amerika Serikat, karena rekan-rekannya sering menyebutnya "boneka dari Indonesia" karena wajahnya mirip dengan boneka Barbie, seorang gadis tinggi dan berambut panjang yang selalu berbusana batik.

Boneka ini bukan sembarangan. Karena boneka cantik ini dibuat oleh tangan-tangan terampil dari para  narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarkatan (LP) Kerobokan Bali dan LP Batam. Boneka-boneka cantik ini sudah laris manis dibeli para istri dan keluarga duta besar negara sahabat. Harga jualnya dipatok USD 15 atau sekitar dua ratus ribu Rupiah.. Nilai uang ini sangat memiliki arti sosial, karena membantu Ekonomi Kreatif untuk para narapidana perempuan di ke dua Lembaga Pemasyarakatan tersebut. Kini boneka-boneka cantik bergaun batik ini juga dijual umum di seluruh Indonesia.

Lusia Kiroyan (Sumber: Gapey Fadli)

Tentang Lusia Kiroyan sendiri, dia adalah alumni dari United States Department of State International Visitor Leadership Program (IVLP) yang saat ini berupaya meningkatkan kemampuan narapidana perempuan dan bertekad memasarkan boneka cantik bergaun batik ke pasar internasional. Boneka yang dipasarkannya belum memiliki nama khas seperti Barbie atau Jenna, jadi masih disebut sebagai "Batik Girl".

Saat ini sudah ada sekitar 740 narapidana perempuan yang menjadi binaannya dalam memproduksi boneka cantik berbusana batik ini. Sebelum membuat boneka cantik ini, para narapidana perempuan hanya mempelajari cara membuat kue sebagai bekal bila kelak sudah menyelesaikan masa hukumannya. Hampir 80% narapidana perempuan ini tersangkut kasus narkoba, dengan adanya kegiatan membuat boneka cantik ini diharapkan mereka memiliki kegiatan positif sehingga mampu melupakan kebiasaan buruknya di masa lalu.

Tahun lalu, Lusia  mulai memperkenalkan busana hijab pada boneka-bonekanya dengan misi untuk menggaungkan kedamaian Islam, oleh Indonesia sebagai salah satu negara Islam terbesar di dunia.

Lusia saat ini sedang mengembangkan program bertajuk "Batik Girl for ASEAN" yang berniat membagikan boneka dan cerita kepada anak-anak ASEAN. Pada program tersebut akan dibagikan 10.000 boneka kepada anak-anak pengidap kanker dan kebutuhan khusus di 10 negara ASEAN. Kegiatan ini diayomi oleh organisasi nir laba bernama "Cinderella Indonesia", Untuk  mewujudkan cita-citanya ini, Lusia akan mempromosikan kegiatannya, salah satu diantaranya adalah mengadakan  "Batik Girl Workshop" di LP Krobokan Denpasar Bali dan Batam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline