Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Access Equity Rights Now

Diperbarui: 1 Desember 2016   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hari AIDS Sedunia (Sumber: www.sapujagat.com)

Tema diatas adalah tema tahunan yang digaungkan pada Hari AIDS Sedunia tahun ini. Melalui promosi ini diharapkan semua pihak peduli pada pencegahan HIV/AIDS. Tidak saja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Departemen Kesehatan maupun komunitas peduli HIV/AIDS, bahkan keluargapun harus mulai peduli pada pencegahan HIV/AIDS. Salah satu cara pencegahan HIV/AIDS adalah dengan melakukan promosi terus menerus agar manusia mulai sadar atas perilaku seksualnya yang salah.

Hari ini, 1 Desember, kita memperingati Hari AIDS Sedunia, kita berdiri bersama dengan 78  juta orang yang terinfeksi HIV dan mengenang 35 juta orang yang telah meninggal dunia akibat penyakit yang berkaitan dengan AIDS akibat terinfreksi HIV. Menurut berbagai sumber Hari AIDS Sedunia dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada Agustus 1987. Dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss itu kemudian menyampaikan ide tersebut kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Program AIDS Global, yang kini dikenal dengan sebutan UNAIDS. Dr. Mann menyukai konsep tersebut, menyetujuinya, dan merekomendasikan bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia mulai diselenggarakan pada 1 Desember 1988.

Harapan diperingatinya Hari AIDS Sedunia adalah supaya semua pihak memiliki kesadaran untuk berusaha menghindar dari penyakit yang mematikan ini, dan berupaya menjaga agar keluarga kita, teman, tetangga, dan seluruh saudara sebangsa kita tidak terjangkiti HIV/AIDS. Serta menunjukkan kepedulian kepada para penderita HIV/AIDS. Sebab mereka bagian dari kita juga dan tidak semua penderita adalah pelaku. Banyak juga diantara para penderita HIV/AIDS adalah korban, tetapi diharuskan memikul beban berat sepanjang hidupnya. Seperti anak-anak yang tertular dari orangtuanya sewaktu dalam kandungan, ibu-ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya yang tidak setia, atau pun yang tertular melalui tranfusi darah. Tentunya HIV/AIDS akan mudah mengenai mereka yang tidak peduli pada perilaku seksnya, khususnya pada kaum pria yang senang "jajan" atau berhubungan seksual dengan wanita pekerja seks komersial, bergonta-ganti pacar, melakukan seks bebas dan sama sekali enggan menggunakan kondom.

Selain itu momentum Hari AIDS sedunia harus dijadikan bahan renungan agar para generasi muda lebih mawas diri. Sudah seharusnya manusia berhati-hati dalam bertindak, supaya tidak terjerumus ke arah pergaulan yang salah dan menghancurkan masa depan hidupnya sendiri. Beragam upaya sudah dilakukan, baik itu oleh pemerintah, para aktivis, organisasi dan sebagainya untuk mengurangi dan menanggulangi permasalahan HIV/AIDS ini, tetapi kabarnya masih saja terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Maka dari itu pada Hari AIDS Sedunia ini kita diingatkan kembali untuk mengajak Anda semua untuk turut peduli pada persoalan ini. Agar secara langsung  maupun tidak langsung Anda ikut berperan dalam pembangunan Indonesia yang lebih sehat, lebih kuat dan mempunyai masa depan yang lebih cerah.

Kita harus melakukan perlawanan terhadap penyakit yang mematikan ini.  Jauhi narkoba (karena dampak jarum suntik yang digunakan bergantian), serta pergaulan seks bebas (karena Anda tidak tahu pasti, apakah pasangan seks Anda mengidap HIV atau tidak). Namun, jangan memusuhi para pengidap HIV, tetap tunjukkan empati dan kepedulian kita terhadap para penderita HIV/AIDS, karena penyakit ini tidak menular melalui sentuhan dan pernafasan, virus HIV hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Dunia telah bersepakat untuk mengakhiri epidemik AIDS pada tahun 2030 sebagai bagian dari Sustainable Development Goals. Saat ini negara-negara sudah berada pada jalur cepatnya masing-masing dan telah berhasil menyelamatkan 18 juta penderita HV dan mengeliminasi penularan dari ibu ke anak. WHO dalam laporan terakhirnya juga meluncurkan jargon "Prevent HIV: test and treat all - WHO action for country impact". Setiap manusia jangan takut untuk melakukan test HIV, dan mengajak teman-temannya untuk juga melakukan test HIV. Makin cepat diketahui makin cepat dapat dilakukan pencegahan.

HIV/AIDS sudah memakan banyak korban, apakah Anda masih belum menyadarinya dan tetap mengumbar nafsu seksual secara sembarangan ? Kami hanya dapat mengingatkan dan memberikan himbauan saja, semua keputusan tergantung pada Anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline