Pada bulan Ramadan, hotel-hotel biasanya memiliki paket khusus Middle East Food. Hal ini karena kedekatan syiar agama Islam dengan para habib yang berasal dari Timur Tengah.
Setelah memilih-milih dari sekitar enam rumah makan / cafe bernuansa Timur Tengah di jalan Raden Saleh Raya - Jakarta Pusat, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba kelezatan dan keunikan kuliner Timur Tengah di Rumah Makan Al Basha. Kata "basha" sama dengan "pasha" yang artinya bangsawan, jadi resto ini ingin melayani tamunya seperti para bangsawan. Yang harus mendapatkan layanan prima dan penyajian kualitas makanan terbaik.
Satu-satunya di Indonesia
Rumah makan Al Basha ternyata berasal dari Guangzhou, dan sudah berdiri sejak 8 tahun yang lalu di Jakarta, dan tidak memiliki cabang lain di Indonesia. Dekorasi rumah makan ini sangat kental nuansa Timur Tengah-nya. Meski pelayan orang Indonesia, namun mengenakan busana Jordania, baik pelayan pria maupun wanita. Hal ini diselaraskan dengan kebangsaan pemilik rumah makan.
Ada beberapa jenis lokasi di rumah makan ini, ruang VIP bermeja atau ruang VIP dengan karpet dan bantal yang lazim untuk menghisap shisha.
Karena kami datang pada jam-jam buka puasa, maka kami disambut dengan hidangan air tamarind, kue samosa dan puding manis. Puding manis ini lazimnya dihidangkan sebagai dessert.
Rupanya kuliner Timur Tengah memilki tata cara bersantap yang berurutan, mulai makanan pembuka (starter atau appetizer), makanan utama dan makanan penutup (dessert). Untuk makanan pembuka, kami memilih mozakaa berupa sayuran mixed (buncis, kacang polong, kentang) dengan tomat yang diimpor dari Arab dengan kuah kari. Juga tersaji roti Arab Syami serta sayuran asin dan asam yang diolah dengan cuka dan garam. Cara menyantapnya, mozakaa dan sayuran dimasukkan ke dalam roti Syami. Hmmm, rasanya ajiiibb, terasa sekali gurih rempahnya!
Makanan Utama
Seperti lazimnya di Timur Tengah, makanan utama dihidangkan pada sebuah piring besar berisikan Nasi Mandy dengan ayam panggang dan Nasi Kebuli dengan kambing bakar. Satu piring makanan utama ini dapat disantap bersama oleh 4-6 orang.
Selain Nasi Mandy dan Nasi Kebuli, rumah makan ini juga menyediakan Nasi Briyani. Perbedaan dari ke tiga jenis nasi ini adalah bumbunya, sedang persamaannya ketiganya dibuat dari beras brasmati asal India yang bentuknya panjang pipih.
Nasi Kebuli dimasak dengan rempah (bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkeh, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala) dan minyak samin. Sedangkan Nasi Mandy diolah dengan bumbu Mandy.