Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Yuk Ngabuburit di Little Arab

Diperbarui: 22 Juni 2016   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Planetarium Jakarta (Sumber: Jakarta Food Adventure)

Jakarta Food Adventure pada Sabtu 18 Juni 2016 kembali menyelenggarakan Culinary Tour. Sehubungan dengan bulan Ramadan, maka tour dilakukan pada sore hari dan menggabungkan konsep wisata religi dan wisata kuliner. Wisata religi dilakukan beberapa saat sebelum waktu buka puasa yang dikenal dengan istilah ngabuburit. Tema kali ini adalah "Explore Little Arab & the Taste of Middle East".

Little Arab

Beberapa penyelenggara tour mengambil lokasi Kampung Arab - Pekojan - Jakarta Barat atau Condet - Jakarta Timur bila mengusung tema Little Arab. Namun Jakarta Food Adventure memiliki keyakinan kawasan jalan Raden Saleh - Jakarta Pusat juga sangat tepat disebut sebagai Little Arab-nya kota Jakarta. Alasannya, disini banyak rumah makan Timur Tengah, turis / pedagang asal Timur Tengah hampir sepanjang tahun memenuhi hotel-hotel di kawasan ini, terdapat salah satu pusat syiar agama islam dengan adanya makam Habib Cikini dan masjid al Makmur yang bersejarah.

Peserta harus berkumpul di titik kumpul di depan Gedung Planetarium Jakarta, Komplek Taman Ismail Marzuki (TIM), jalan Cikini Raya 73, Jakarta.

Baca juga, mengenai "Taman Ismail Marzuki, dari Bonbin ke Pusat Kesenian" disini.

Meski hujan rintik-rintik, empat pemandu profesional dan peserta tetap antusias menjalani tour kali ini. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok kecil, dan mulai menyusuri kawasan TIM ke arah belakang. Kami sempat berfoto di depan Teater Jakarta yang memiliki arsitektur Rumah Toraja. Lalu keluar dari TIM terbentang sungai Ciliwung dihadapan kami. Meski air sungai berwarna kecoklatan, namun tampak bersih.

Teater Jakarta (Sumber: Ira)

Pertama-tama, kami mengunjungi sebuah makam keramat (tomb) yang pernah menggemparkan kota Jakarta saat mau dipindahkan, dengan munculnya aliran air tak henti-hentinya. Akhirnya, pelaksana pembangunan apartemen membangun makam tersebut setelah memahami karomah makam tersebut.

Makam dibangun seperti masjid, ada dua bagian, bagian pertama dengan tiga makam, makam Habib Cikini, makam Syarifah isteri pertama Habib Cikini yang merupakan adik dari maestro lukis Raden Saleh dan cucu Habib Cikini (anak dari Habib Kwitang). Baca juga "Mengenal Figur Syiar islam di Batavia: Habib Cikini", disini.

Nama lengkap habib Cikini adalah Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi, yang memiliki putera Habib Ali yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Habib Kwitang sesuai dengan nama daerah dimana  pesantren pertama didirikan  di Indonesia (Kampung Kwitang). Bagian kedua adalah tempat untuk melaksanakan sholat.

Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Rumah Raden Saleh, satu-satunya rumah pribumi yang mewah di era penjajahan Belanda dan berbentuk mansion.  Sekarang bekas rumah Raden Saleh  masih dipakai untuk kantor RS PGI Cikini hingga saat ini.

Buka Puasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline