Salah seorang teman saya hanya tamatan SMA, setara dengan 31 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia atau 28% dari total 111 juta tenaga kerja berdasar survei Badan Pusat Statistik, tahun 2013. Hebatnya kemampuan belajar otodidaknya mampu menyamai bahkan mengalahkan lulusan S1 (7% total tenaga kerja).
Namun kebijakan perusahaan tempatnya bekerja, tidak memperkenankan dia dipromosikan menjadi supervisor apalagi manager. Untuk dapat naik pangkat, dia wajib meng-upgrade latar belakang pendidikannya. Dia sebenarnya sangat ingin masuk kuliah, dengan bekal uang tabungannya, namun kendala klasik selalu muncul, yakni skedul kerja yang padat bahkan seringkali hari liburpun sering harus masuk kerja, pabriknya jauh dari kampus dan seandainya bisa pulang agak sore, terhalang macetnya lalu lintas.
Dengan adanya kendala ini, dia datang menemui saya dan minta saran. Dia harus meraih S1 agar mendapat posisi kerja lebih baik, menciptakan peluang menjadi manager dan tentunya menaikkan pendapatan bulanannya. Solusi yang dapat saya berikan, ikutilah program e-Learning.
E-Learning
Apa itu e-Learning ? E-Learning atau kuliah online atau kuliah jarak jauh atau program bergelar online adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan proses pembelajarannya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Program e-Learning yang baik harus menerapkan Komputasi Awan (Cloud Computing), Learning Analytics, Game Based Learning, Personalized Learning Environment, Open Content, dan Mobile Learning. Dengan menerapkan Komputasi Awan, peserta didik dapat belajar darimana saja asalkan dapat terhubung dengan internet. Penerapan Learning Analytics membuat peserta didik mampu berpikir analitis dalam suatu diskusi kelompok.
Konsep Game Based Learning menerapkan bentuk permainan atau kuis, sehingga peserta didik belajar lebih nyaman, santai dan menarik, bahkan dapat dipicu dengan hadiah bagi yang mampu mengumpulkan nilai tertinggi. Personalized Learning Environment menciptakan suasana belajar mengajar yang disesuaikan dengan kebiasaan peserta didik, materi kuliah dapat diunduh pada waktu yang sesuai, dapat diatur kecepatannya dan diulang sesuai daya tangkap peserta didik.
Materi pembelajaran bersifat Open Content artinya bersifat terbuka, dan Mobile Learning artinya peserta didik dapat belajar dimana saja.
Pembelajaran e-Learning menggunakan beberapa metoda, seperti Pembelajaran Campuran (Hybrid Learning) 75% online dan 25% tatap muka di kelas dan ujian;
Pembelajaran Terekam (Asynchronous Learning), materi kuliah direkam dalam sarana multimedia presentasi maupun video; Pembelajaran Langsung (Synchronous Learning) - komunikasi dua arah secara online; Pembelajaran Kolaborasi - kelompok diskusi dan mengerjakan tugas bersama; serta Pembelajaran Mandiri - lokasi dan waktu belajar yang fleksibel, serta materi kuliah dapat diputar ulang.
Jadi, keuntungan dari e-Learning adalah fleksibilitas, personal, daya serap yang lebih baik, akses ke pengajar berkualitas, kualitas pembelajaran yang konsisten, hasil belajar yang terukur, hemat waktu dan beaya, serta mengurangi carbon footprintatau tanpa kertas dari mulai proses pendaftaran, perkuliahan, diskusi dalam forum dan tugas-tugas kuliah.