Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Siapapun, Ayo Tes HIV !

Diperbarui: 25 Januari 2016   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian judul sebuah berita yang dimuat oleh salah satu media pada 1 Desember 2015 dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia. Apakah ajakan ini patut dibenarkan?

Apakah harus dilakukan generalisasi, antara mereka yang berperilaku beresiko tertular HIV dengan yang tidak? Meski upaya untuk mencegah penyebaran virus HIV masih belum berhasil sempurna, kita tidak perlu sedemikian panik.

Janganlah terlalu naif pola berpikir kita dan panik tindakan kita dalam menghadapi kasus HIV/AIDS. Coba berpikir dengan nalar yang sehat, meski tema pencegahan adalah "Saatnya Semua Harus Bertindak" bukan berarti harus mengajak semua orang untuk tes HIV.

Edukasi

Edukasi yang tepat harus dilakukan oleh semua pihak, khususnya agar setiap orang berusaha tidak melakukan perilaku beresiko, seperti melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan, dengan pekerja seksual langsung tanpa pengaman (kondom), atau pekerja seksual tak langsung (wanita pekerja bar, karaoke, panti pijat plus-plus, biliard, dan lain-lain).

Bagi mereka yang pernah melakukan tindakan beresiko harus secara sadar segera melakukan tes HIV, agar segera diketahui sudah terinfeksi virus HIV atau belum. Hal ini sangat penting, agar tidak menulari pasangan sah.

Perilaku Sehat

Yang dimaksud dalam jargon promosi Hari AIDS Sedunia 1 Desember, agar semua orang berperilaku sehat, bukan sekedar mandi dua kali sehari, cuci tangan dengan sabun, gosok gigi dua kali sehari atau menggunakan masker di jalan raya yang penuh debu. Perilaku sehat disini lebih diartikan sebagai menghindari perilaku beresiko dalam berhubungan seksual, suami atau isteri hendaknya selalu setia pada pasangannya yang tidak terinfeksi virus HIV.

Melakukan hubungan seksual dengan pasangan sah yang salah satu sudah terinfeksi virus HIV, tergolong perilaku yang tidak sehat, karena ada kemungkinan pasangan yang sah dapat tertular dari pasangan sahnya yang pernah melakukan perilaku beresiko. Ingat, posisi tertinggi yang tertulas virus HIV adalah ibu rumah tangga, dari siapa mereka tertular, kalau tidak dari suami-suami mereka yang sering "jajan" di luar rumah.

Kesimpulan

Tes HIV sebaiknya tidak dilakukan untuk semua orang. Tes HIV disarankan dilakukan oleh mereka yang pernah memiliki perilaku beresiko. Tes HIV juga sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali, mengingat adanya masa jendela, jadi tes HIV dapat dilakukan segera setelah melakukan perilaku beresiko dan tiga bulan sesudahnya.

(Sutiono Gunadi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline