Dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia yang lazim diperingati tiap tanggal 1 Desember, kita patut merenung dan bertanya sudah siapkah kita dengan rencana-rencana, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna memenuhi target yang dicanangkan bersama saat Pertemuan Nasional AIDS di Makassar yang baru lalu.
Melihat kenyataan masih banyaknya kendala dalam upaya penanggulangan AIDS di negeri ini, yang justru dapat meningkatkan kasus HIV / AIDS, misalnya penutupan lokalisasi pelacuran, penentangan pembagian kondom, penularan virus HIV terhadap ibu rumah tangga, dan makin maraknya komunitas LGBT.
Penutupan Lokalisasi Pelacuran
Dengan adanya lokalisasi pelacuran, KPA maupun para penggiat HIV/AIDS lebih mudah memantau para pekerja seks, diantaranya melakukan test HIV, menyarankan pemakaian kondom bagi pelanggan mereka dan melakukan kegiatan penanggulanggan IMS.
Dengan alasan moral sekarang Pemerintah Daerah sering berlomba-lomba menutup lokalisasi pelacuran, dengan cara memberikan bekal pelatihan kerja, seperti memasak, menjahit atau membuka salon. Bahkan seringkali para pekerja seks diberikan modal kerja dan peralatan, dengan harapan segera dapat beralih profesi dan dapat bekerja.
Ironisnya, sebagian besar pekerja seks setelah keluar dari lokalisasi pelacuran justru tetap menggeluti profesi semula, hanya berpindah lokasi atau berubah pola kerja. Kalau semula mereka berkumpul pada lokalisasi, kini mereka menyebar kemana-mana tanpa pola yang jelas, misal menerima pelanggan di rumah kost atau apartemen atau hotel, dan menjajakan diri melalui internet (Facebook, BBM, Instagram).
Dengan pola penyebaran yang makin luas, pengendalian dan pengawasan terhadap para pekerja seks makin sulit terpantau. Akibatnya, penanggulangan HIV/AIDS otomatis makin sulit diprediksi keakuratannya.
Bisa saja, laporan kasus menurun, namun pada realitasnya kasus justru meningkat, hanya tidak terddeteksi.
Penentangan pembagian kondom
Upaya promosi penggunaan kondom guna mencegah penularan virus HIV juga seringkali bersinggungan dengan masalah moral. Pembagian kondom sering kali ditentang karena dianggap menjadi pemicu maraknya seks bebas. Padahal kita ketahui bersama seks bebas sudah ada sejak era Sodom dan Gomorah, dan sama sekali tidak dipicu oleh pembagian kondom.
Perlu sekali dilakukan mediasi oleh Pemerintah / Pemerintah Daerah guna menyatukan visi dan pemahaman bahwa pembagian kondom tidaklah bermaksud menghalalkan seks bebas, namun justru guna mencegah atau mengurangi penyebaran virus HIV.
Penularan virus HIV terhadap ibu rumah tangga