Pedagang-pedagang dengan puluhan jenis kuliner nusantara dari Barat hingga Timur Nusantara berkumpul di Plaza Barat Senayan, Jakarta, Minggu (14/6/2015). Bukan tanpa sebab, melainkan pedagang kuliner tersebut hadir dalam rangka mengikuti acara Festival Jajanan Bango (FJB) 2015. FJB merupakan sebuah misi sosial untuk melestarikan kuliner nusantara yang sangat beragam..
Melalui festival kuliner yang telah diselenggarakan sejak tahun 2005 ini, Kecap Bango berharap dapat menjadikan wacana yang menyenangkan untuk penyelenggaraan ke depan. Penyelenggara berharap para pengunjung dapat menikmati kelezatan kuliner nusantara yang hadir pada festival ini. Jadi, Anda jangan mencari pizza, spaghetti, pasta, steak atau sushi di acara ini.
Tepatnya ada 80 jenis kuliner nusantara yang dihadirkan pada perhelatan tahun ini. Kita seharusnya bangga dengan keanekaragaman kuliner nusantara, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk mengenal kuliner nusantara yang beraneka ragam mulai dari Barat, Tengah hingga Timur Nusantari. Sebelumnya, FJB 2015 telah hadir di Kota Yogyakarta dan Surabaya.
Festival kuliner ini menghadirkan makanan-makanan seperti Mie Aceh, Kare Bebek Seulawah, Ayam Tangkap, Lontong Sayur Medan, Sate Padang, Soto Padang, Sop Ikan Batam, Sate Bangka, Nasi Gemuk Jambi, Mie Celor, Pindang Patin Wong Palembang, Pempek Palembang - mewakili area Barat; Nasi Goreng Betawi, Gado-gado,Mie Koclok Cirebon, Gudeg Yogya Laminten, Sate Jamur Tiram, Sate Klatak, Pecel Pincuk, Tengkleng Klewer, Nasi Pindang, Soto Kudus, Nasi Gandul Pati, Sate Ponorogo, Bakwan Malang, Nasi Krawu, Lontong Balap, Tahu Tek Telor - mewakili area Tengah; Coto Makassar, Konro Bakar, Ikan Bakar Parape, Soto Sasak, Ayam Rica Rica, Tinutuan, Mie Cakalang, Ikan Bakar Rica - mewakili area Timur, dan makanan penutup : Rujak Juhi, Serabi, Ketan Susu, Wedang Ronde, Martabak Kubang, Es Kolang Kaling, Es Palubutung, Sop Duren, Kue Putu Bambu dan Cincau.
Hadir pula tiga dari empat jagoan kuliner yang tampil di World Street Food Congress 2015 - Singapura, yakni Ayam Bakar Taliwang, Kupat Tahu Gempol dan Gudeg Yu Nap. Satu yang tidak hadir adalah Soto Ambengan Pak Sadi.
Festival yang menghadirkan berbagai kuliner daerah menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Hal tersebut diakui sebagai salah satu cara ampuh melepas kerinduan terhadap kuliner tanah kelahiran. Penulis sebagai salah satu pengunjung FJB 2015 asal Jawa Tengah, tujuan datang ke festival ini adalah makan Nasi Pindang dan Soto Kudus. Ke sini juga salah satunya untuk mengobati rasa rindu terhadap makanan Jawa, Seharusnya venue dibuat lebih nyaman, agar tidak canggung mempromosikan acara ini kepada teman-teman kantor.
Nasi Pindang adalah kuliner tradisional daerah Jawa Tengah yang berisi potongan-potongan daging sapi disajikan dengan kuah hitam dan daun soh. Sedangkan Soto Kudus adalah sejenis sup berisi potongan daging ayam, taoge dengan kuah kuning, biasa disantap dengan nasi.
Acara yang berlangsung di Plaza Barat Senayan, Jakarta ini merupakan penutupan FJB 2015. Ribuan pengunjung terlihat memadati acara festival kuliner yang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya dari pagi hingga malam hari. Bahkan Gudeg Yu Nap jam 5 sore sudah terjual habis.
FJB 2015 merupakan bukti kualitas dan komitmen Kecap Bango dari tahun 1928 sehingga perayaan kali ini. FJB 2015 juga menampilkan berbagai macam kesenian tradisional dalam rangkaian acaranya. Selain kelezatan ragam kuliner, Kecap Bango juga menghadirkan area istimewa seperti Kampung Bango, Galeri FJB, Panggung Hiburan Bango dan Layar Tancep. Salah satu film yang diputar adalah film dengan genre kuliner bertajuk "Tabula Rasa".
Semoga dengan penyelenggaraan acara ini sebagai agenda tahunan, akan meningkatkan kepedulian kita pada kuliner nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H