Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Blusukan di Pasar Ikan Gorontalo

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1431403657876434938

Suatu pagi saat berada di kota Gorontalo, saya diajak oleh teman saya untuk blusukan di pasar ikan yang terdapat di kota itu. Pasar ikan ini adalah pasar ikan yang pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo pada kunjungannya ke Gorontalo akhir tahun 2014 yang lalu.

[caption id="attachment_383201" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Ikan Tenda Gorontalo"][/caption]

Dengan beberapa teman, kami menuju pasar ikan Tenda yang sudah sangat ramai meski baru jam 8.00 WITA, mungkin karena hari itu hari Minggu. Pasarnya tidak terlalu besar, dan didominasi oleh penjual ikan, karena pasar ikan ini letaknya sangat berdekatan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPi).

Aneka ikan dan satwa laut diperdagangkan disitu, mulai ikan cakalang fufu, ikan nike (yang tidak selalu ada), ikan oci, ikan tuna, ikan kakap merah, ikan garopa, udang, cumi-cumi, sotong, dan lain-lain. Karena dibawa langsung dari TPI, dapat dipastikan ikan yang diperjual-belikan masih segar, tanpa perlu adanya kotak pendingin (freezer). Karena sangat mudah mendapatkan bahan baku satwa laut, itulah sebabnya banyak rumah makan di Gorontalo yang terkenal dengan hidangan lautnya, seperti rumah makan Cafe Brazil di tepi Teluk Tomini dan rumah makan Raja Tuna (RaTu).

[caption id="attachment_383203" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang ikan nike"]

14314038861414257778

[/caption]

Para pedagang ikan saling beradu strategi guna menarik calon pembeli datang ke kiosnya. Beradu keras dengan suara tukang obat yang tak henti-hentinya berceramah tentang ilmu kesehatan dan cara pengobatannya.

[caption id="attachment_383220" align="aligncenter" width="300" caption="Pahangga (gula aren)"]

1431407441699659139

[/caption]

[caption id="attachment_383223" align="aligncenter" width="300" caption="Duduli, dodol ala Gorontalo"]

1431407543696766181

[/caption]

Selain pedagang ikan, ada pula pedagang buah pepaya, kelapa, gula aren (pahangga)  dan jajan pasar. Untuk jajan pasar, yang paling menonjol adalah penjual duduli, yaitu dodol ala Gorontalo, yang selalu disuguhkan pada para tamu yang berkunjung saat kedatangan maupun kepulangan, sebagai salam selamat datang dan selamat tinggal, namun pertemuan silaturahmi yang manis patut dikenang, agar silaturahmi dapat terus terjalin selamanya. Duduli terbuat dari ketan, kelapa dan gula aren, yang diaduk sampai rata dan lengket, dan ditaburi potongan kecil buah kenari, lalu dibungkus daun kelapa. Rasanya tentu manis dan gurih.

[caption id="attachment_383224" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi Jaha atau Nasi Bulu"]

1431407625465746421

[/caption]

Jajan pasar yang menarik lainnya adalah nasi jaha atau nasi bulu, karena pembuatannya didalam sebatang bambu. Meski disebut "nasi" namun isi sebenarnya bukanlah nasi, melainkan campuran ketan dan beras yang diaron lalu dikukus, setelah matang lalu dimasukkan ke dalam bambu (bulu) dengan dialasi daun pisang, baru dimasak dengan kayu bakar sehingga menghasilkan bau yang khas dan harum. Lazimnya disantap dengan sambal cakalang. Rasanya gurih bercampur pedas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline