Lihat ke Halaman Asli

Indahnya Wirausaha

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya banyak cara yang digunakan untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan. Secara makro masalah terbesar perekonomian Indonesia adalah kemiskinan, faktor utama kemiskinan adalah banyaknya pengangguran yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan. Apalgi sekarang ini sisitem ketenagakarjaan Indonesia adalah kontrak, hanya memiliki waktu beberapa saat saja dalam bekerja, sehingga kompetisi kerja semakin besar.

Sehingga manusia harus mampu menyikapi serta memikirkan bagaimana dan apa yang dilakukan untuk memenuhi dan mempertahankan kehidupan yang memiliki kompetisi kuat. Sekarang manusia harus mampu berwirausaha menciptakan lapangan usaha sendiri, bukan mencari lapangan kerja. Oleh karena itu kita perlu tahu bagaimana berwirausaha yang baik, dan menjadi wirausahawan yang sukses. Seperti pengrajin kerajinan BATOK KELAPA milik pak Senen. Makalah ini juga merumuskan berbagaimasalah yang tercantum dalam tujuan penulisan makalah ini.

B.Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaan.

1.Mengatahui alasan memilih memproduksi kerajinan batok kelapa.

2.Mengetahui apa saja macam kerajinan dari batok kelapa.

3.Mengetahui bagaimana cara pembuatan kerajinan batok kelapa.

4.Mengetahui jumlah hasil produksi kerajinan batok kelapa.

5.Mengetahui bagaimana pemasaran hasil produksi.

6.Mengetahui harga serta keuntungn dari hasil produksi.

7.Mengetahui kendala – kendala yang dihadapi dalam berproduksi.

8.Mengetahui bagaimana usaha membuat batok kelapa dapat sukses.

C.Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, pembahhasan dan kesimpulan. Pendahuluan meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Pembahasan merupakan isi penjabaran dari rumusan maslah yang mengupas berbagai faktor yang berkaitan dengan pembuatan kerajinan batok kelapa. Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN WIRAUSAHA

Menurut etimologi wirausaha berasal dari istilah Inggris, yaitu enterpreneur atau dalam bahasa prancis, yaitu enterprede yang diartikan melaksanakan atau menjalankan usaha. Raymond W.Y. Kao (dalam bukunya Dikson Silitonga manusia dan perilaku ekonomi untuk SMA ; 85) mengatakan bahwa wirausaha merupakan kegiatan seseorang yang menciptakan kemakmuran daan proses penambahan nilai melalui pengembangan gagasan, perakitan berbagai sumber daya, dan usaha untuk mewujudkannya. Sedangkan Pribadi setyanto ( 2006;48 ) mengatakan bahwa wirausaha merupakan keterampilan pengusaha dalam mengaturberbagai faktor produksi.

Jadi dari pengrtian diatas kita dapat mengartikan bahwa usaha seseorang untuk menambah nilai dari suatu barang atau jasa dengan mengtur berbagai faktor produksi yang sudah ada secara maksimal untuk memperoleh penghasilan yang lebih untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia.

B.Latar Belakang Pembuatan Kerajinan Batok Kelapa

Setiap pengusaha pastilah memiliki keterampilan sendiri – sendiri dalam memilih dan menjalankan usahannya. Seperti pengusah kerajinan dari batok kelapa pak Senen yang dulunya adalah pedagang minyak tanah keliling pada tahun 1980an. Namun setelah memiliki keinginan untuk membuat usaha sendiri yang tidak banyak memakan tenaga dan dengan modal yang sedikit dapat berjalan. Pak Senen ini dengan kesabaran dan ketekunannya menjalankan usaha membuat kerajinan batok kelapa yang dibutuhkan dalam perlengkapan dapur. Awal pembuatan kerajinan ini hanya satu jenis saja yaitu irus.

Alasan beliau memilih brwirausaha dengan tempurung kelapa karena daerah setempat banyak pabrik kopra yang tempurung kelapanya hanya dijadikan bahan bakar saja sehingga beliau memanfaatkannya. Selain itu perlengkapan dan peralatan produksinya cukup sederhana dan tidak menghabiskan biaya yang banyak karena cukup dengan arit ( semacam pemotong daging yang keras ). Dalam menjalankan usahanya beliau merasakan kenyamanan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dari usaha yang kecil – kecilan hingga sekarang ini hasil produksi kerajinannya dikenal sampai keluar kota. “Bahkan kalau ada modal dan penyuluhan dari pemerintah mengenai pemasaran hasil produksi saya ingin memasarkan hasil produksinya ke luar negeri” kata beliau dengan gaya celotehnya.

C.Macam Hasil produksi Kerajinan Batok kelapa

Dengan tangan trampilnya Pak Senen dalam memproduksi kerajinan dari batok kelapa tidak hanya satu jenis saja melainkan banyak jenis dan macam yang di buat dari batok kelapa. Hasil produksi Pak senen diantaranya:

1.Irus

2.Gayung

3.Mangkok

4.Gelas

5.Garuk Punggung

6.Centong nasi

7.Centong nasi padang dan,

8.Pernak – pernik lainnya.

Beliau juga dapat melayanai permintaan konsumen sesuai pesanan dan model yang diinginkan. Dengan tangannnya yang terampil pak Senen dapat mengerjakannya dengan apik walau hanya dengan perlalatan yang sederhana.

D.Cara Pembuatan Kerajinan

Pak Senen dalam membuat kerajinan hanya dengan keluarganya dengan di bantu anaknya. Beliau membuat kerajinan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dalam pembutan dari masing – masing jenis kerajinan tidaklah sama, terkadang ada kerajinan yang hanya bisa dibuat oleh Pak Senensaja karena membutuhkan penanganan yang khusus, misalnya pembuatan mangkok, gelas, garuk punggung, centong. Kebanyakan kegiatan finishing dilakukan Pak Senen. Anaknya hanya membantu proses awalnya saja karena kegiatan finishing memerlukan penanganan khusus. Sehingga lebih dominan kegiatan produksi di lakukaan oleh Pak Senen. Dengan hati yang lega dan penuh dengan semangat pak Senen tidak keberatan menjelaskan langkah – langkah dalam pembuatan dari masing – masing kerajinan yang dibuat.

1.Pembuatan irus

Untuk membuat irus langkah pertama batok kelapa bagian bawah di ratakan sedemikian rupa menggunakan arit, walau dengan alat sederhana namun dengan keterampilan yang dimilikinya pak Senen dengan trampil dan apik menggarapnya sehingga terbentuk sedemikian rupa bentuknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Setelah itu batok kelapa ini bagian luar dan dalamnya, dihaluskan menggunakan amplas dengan mesin. Penghalusan bagian luar batok kelapa tidak cukup satu kali dan satu jenis amplas saja yang digunakan melainkan memerlukan berulang – ulang pengamplasan hingga 4 kali. Setelah penggarapan batok kelapa ini selesai kemudian menggarap gagang irusnya, uniknya pembuatan gagang irusnya ini hanya dengan menggunakan arit dengan keterampilan yang dimiliki pak Senen, kemudian tinggal menghaluskan dengan amplas. Setelah gagang dan batok kelapanya sempurna barulah memasangkannya dengan bantuan bor untuk memasukan pakunya. Uniknya lagi paku yang digunakan ternyata dari kabel PLN yang sudah tidak dipakai atau sisa – sisa kabel listrik PLN yang rucah. Beliau mendapatkan kabelnya dari para pemulung.

2.Gayung

Kerajinan lainnya berupa gayung yang sering digunakan untuk acara siraman pengantin. Pembutan gayung tidak jauh beda dengan pembuatan irus hanya saja gayung ini dibuat dengan utuh tempurung kelapanya hanya bagian atasnya saja yang dilubangi dengan menggunakan gergaji sedemikian rupa. Penghalusan luarnya sama dengan penghalusan pada pembuatan irus. Setelah finishing penghalusan kemudian temprung kelapa dilubangi bagian samping untuk memasang gagang gayung. Gagang gayung ujungya dibuat lubang untuk memasukan paku yang terbuat dari bambu untuk mengunci supaya tidak bergerak.

3.Mangkok

Penggarapan mangkok ini tidak jauh beda dengan penggarapan batok pada pembuatan irus namun pembuatan mangkok ini memerlukan batok yag cukup besar, tidak samaa ukuranya dengan pembuatan irus. Mangkok ini tidak memerlukan gagang melainkan memerlukan tatakan, nah tatakan untuk pembuatan mangkok menggunakan potongan dari pemotongan bagian atas tempurung kelapa sisa dari potongan membuat gayung dengan melubangi bagian atasnya untuk meletakan tempurung kelapaa yang akan di buat batok. Setelah tatakan dihaluska tinggal mengelem dengan batok yang akan dibuat mangkok, setelah di lem di biarkan beberapa saat. Setelah pengeleman maka mangkok siap untuk di pasarkan kepada konsumen.

4.Gelas

Begitu pula dengan pembuatan gelas sama dengan pembutan mangkok hanya saja tempurung yang digunakan sama dengan bahan pembuatan gayung tetapi ukurannya keecil ( mungil ).

5.Garuk punggung

Garuk punggung ini digunakan untuk menggaruk punggung saat punggung kita tersa gatal. Bentuknya seperti usuk – usuk perlengkapan dapur. Pembutannya cukup mudah cukup memotong batok membujur dengan ukuran 4 X 8 cm. Kemudian dihaluskan sedemikin rupa sehingga tidak kasar lagi tinggal memasangkan pada gagang yang sudah di buat.

6.Centong nasi

Pak Senen berusha melengkapi kebutuhan rumah tangga dengan kerajinan yang di buatnya. Pak Senen dalam membuat centong hanya membelah tempurung secara membujur tiga bagian, kemudia penghalusannya sama dengan penghalusan pada pembuatan irus. Namun bentuknya di bentuk sedemikian rupa seperti centong pada umumnya, gagangnyapun juga. Setelah gagangdan batok kelapannya jadi tinggal pengerjaan pemasangan.

7.Centong Nasi Padang

Sudah tahu mestinya centong padang seperti apa, sama seperti yang digunakan dalam restoran maupun warung – warung makanan padang pada umumnya. Dalam memilih batok kelapa bagian bawah yang sedikit besar ( tanggung ) kemudian penghalusannya sama dengan kerajinna lainnya. Dan pembutan gagangnya dibentuk sedemikian rupa kemudian tinggal dipasangkan.

E.Jumlah Hasil Produksi

Dalam memproduksi kerajinanya pak Senen tidak sama dalam memproduksi dari setipa jenis kerajinan karena tingkat kesukaran dan kerumitan dari setiap jenis kerajinan yang dibuatnya tidak sama. Beliua juaga mengatakan “saya tidak ngoyo – ngoyo, saya juga menjaga kesehatan saya, tetapi saat kondisi fit dan enak untuk bekerja saya dapat manghasilkan kerajinan yang banayak”.

Sehingga dalam memproduksi dari setiap kerajina yang dibut tidaklah sama. Untuk pembuatan irus mampu mencapai 4 kodi ( 80 biji ) per hari. Gayung mencapai 2 kodi ( 40 biji ) per hari, untuk gelas mencapai 2 kodi ( 40 bijji ) per hari, Gelas mencapai 2 kodi ( 40 biji ) per hari, Mangkok 2 kodi ( 40 biji ) per hari, Garuk punggung 2 kodi ( 40 biji ) per hari, Centong Nasi 3kodi ( 60 biji ) per hari, Centong Nasi padang 3 kodi ( 60 biji ) per hari.

F.Pemasaran Hasil Produksi

Dalam memasarkan hasil produksi kerajinanya, ada pengepul barang yang meminta dan berlangganan untuk dibawa keluar kota jakarta, bandung dan surabaya yang sampai saat ini masih berjalan. Selain keluar kota juga dijual dipasar lokal Kebumen, Karanganyar, dan Gombong.

G.Harga dan Keuntungan yang di Peroleh

Dalam menjulakan hasil produksi sesuai dengn prinsip ekonomi bahwa dengan modal yang serendah – rendahnya dapat mendapatkan laba yang sebesar – besarnya. Begitu pula pak Senen namun garapan beliua relatif murah dibanding dengan produksi kerajinan batok kelapa lainnya. Harga hasil karyanya sebagaai berikut:

NO

NAMA BARANG

HARGA SATUAN

1.

Irus

Rp 2.500

2.

Gayung

Rp 6.000

3.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline