Setiap otak itu unik. Masing-masing memiliki struktur dan karkteristik tersendiri. Hal itulah yang mempengaruhi gaya belajar seseorang. Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Misalnya saja ketika kita ingin mempelajari mengenai tanaman, mana yang lebih kita sukai menonton video tanaman, mendengarkan ceramah dari guru, membaca di buku atau langsung mengamatinya di kebun. Masing-masing tentu akan memilih sesuai dengan kesukaanya masing-masing sesuai dengan gaya belajarnya. Hasil riset menunjukan anak yang diberi kebebasan untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya maka hasil ujianya jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak hal ini dikarenakan informasi yang diterima akan diserap secara maksimal. Oleh karena itu sebagai seorang guru kita hars memahami perbedaan tersebut harus bisa memahami karekteristik peserta didik kita jangan malah manjadikan itu sebagai hambatan dalam belajar.
Kita tidak boleh memaksa murid untuk mengikuti gaya belajar yang kita inginkan misalnya saja, ketika guru sedang menjelaskan suatu materi semua murid harus diam, tidak beoleh makan, tidak boleh ramai dan harus memperhatikan guru dengan seksama akgar bisa konsentrasi. Padahal pasti ada dari sebagian murid kita yang tidak menyukai gaya belajar tersebet dan hal itu malahan bisa membuat mereka tidak bisa konsentrasi. Yang lebih parah lagi akan menciptakan suasana kelas yang mencekam, membosankan, stess, dan tegang. Jika sudah begitu yang ada murid tidak bisa berpikir dan menyerap inforsai yang disampaikan guru sehingga pembelajaran yang digunakan sebagai ajang untuk mencari ilmu tidak lagi berfungsi malah akan semakin merusak mental anak.
Otak kita akan berkembang apabila degunkan untuk berpikir dan menemukan makna dari apa yang kita pelajari. Karena dengan begitu akan memancing tumbuhnya saraf-saraf/sel-sel otak baru dan menciptakan terjadinya koneksi antar sel otak. Semakin banyak koneksi yang terjadi maka akan semakin baik pula struktur kognisi otak seseorang dan sebaliknya.
Cara yang bisa kita lakukan untuk memperkaya otak kita yaitu dengan memberikan stimulus (rangsangan) baru yang menatang otak untuk berpikir dan menemukan makna. Misalkan saja kita menyuruh anak untuk menyelesaikan suatu permainan matematika seperti korek api berjumlah sembilan, bujur sangkar ajaib, menemukan tanggal kelahiran dan sebaginya yang memiliki aturan main tersendiri dan dan dapat mengasah otak anak untuk berpikir dan berlogika. Apabila mereka berhasil maka secara otomatis otaknya akan berkembang karena akan terjadi koneksi antar sel otaknya.
Selain itu agar otak dapat berkembang dengan baik juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kesehatan otak dan masa perkembanganya. Otak anak-anak adalah masa emas untuk berkembang sehingga sebisa mungkin kita memberikan sebanyak mungkin stimulus dan membantu perkembangan otaknya seperti memberikan makanan yang bernutrisi dan memberikan suplemen khusus otak sehingga akan memaksimalkan daya kerja otak, meningkatkan daya ingat anak dan membantu perkembangan sel otak anak.Sedangkan untuk memelihara kesehatan otak bisa dilakukan dengan cara berolahraga, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi terutama yang mengandung nutrisi bagi otak, banyak minum air putih, tidak makan makanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti minuman keras/beralkohol dan sebaginya.
RUJUKAN
Adi W Gunawan. 2007. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Eric Jansen. 2008. Braib based learning. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Drs. Alex Sobur, M.Si. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H