Lihat ke Halaman Asli

Sutanto Bantul

Penulis dan Penggerak Literasi

Buku Gurit 56, Rangkaian Kata Ungkap Rasa Bahagia

Diperbarui: 10 Mei 2024   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Ada banyak cara yang dilakukan untuk meraih bahagia, ada yang mencari tempat dengan menjelajahi tempat wisata, mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan kuliner namun ada pula ada yang menggapainya dengan bernyanyi dan bermain musik.

Berbeda pula dengan yang dilakukan Sutanto, guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul ini membuat hatinya bahagia dengan merangkai kata menjadi sebuah tulisan.

"Banyak orang yang melewatkan hari-harinya dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata untuk membuat hati bahagia. Dengan mengolah kata menjadi tulisan sudah bisa membikin hati bahagia," ujar Sutanto sembari memegang Buku ke 25 yang baru saja diterima di kediamannya Celep Srigading Sanden Bantul, Jumat (10/5/2024).

Sutanto yang hobi musik dan catur ini menambahkan bahwa kumpulan geguritan yang baru saja terbit tersebut berisi 101 Geguritan dan ditulis selama 50 hari. Buku solo tersebut merupakan hasil karyanya dalam mengikuti Workshop Menulis buku ber NIPB/ ber ISBN yang diselenggarakan Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati 16 Februari s.d 16 Maret 2024 lalu secara daring.

"Geguritan saya buat dengan membuat pola yang seragam, bait pertama terdiri 5 baris dan bait kedua 6 baris. Menggunakan bahasa yang sederhana, dengan jawa ngoko diselipi beberapa jawa krama dengan harapan bisa mengenalkan beberapa kosa kata yang sering maupun jarang digunakan. Tema yang saya angkat bervariasi sesuai dengan fenomena yang saya lihat, saya alami, dan saya dengar," terangnya.

Beberapa tema seperti Pemilu diungkap melalui judul Milih Kanthi Gumbira, Beda Ora dadi Perkara. Tips bergaul dengan orang lain bisa disimak dalam judul Polatan Peteng, Srawung, Ati Buthek, Runtik. Tema semangat dalam bekerja dikupas dalam judul Sengkut Makarya, Nindakke Dhawuh. Ajakan berbuat baik diurai dalam judul Migunani, Ndhedher Ngelmu. Rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan dapat dilihat dalam judul Syukur, Wancine Mulat Sarira. Tema tentang datangnya ajal melalui judul Binuka Kori Swarga, Tekan Janjine. Ajakan menjaga kesehatan diungkap dalam Ana Watese, Raga Wajib Jinaga. Tema Seputar pernikahan dibuat dalam judul Gathuking Rasa, Gemati, Janji Suci.

"Semoga hadirnya buku ini bisa menambah perbendaharaan sastra tulis berbahasa Jawa. Generasi muda perlu banyak membaca buku berbahasa Jawa agar banyak memiliki osa kata sehingga warisan nenek moyang ini tetap lestari," pungkas Sutanto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline