Sosok polisi bukan lagi yang bertampang seram dan menakutkan, namun polisi saat ini adalah pribadi yang siap melayani masyarakat dengan ramah. Dan sosok seperti itu salahsatunya bisa ditemui saat Launching Kampung Pramuka oleh Ketua Kwarda DIY, GKR Mangkubumi, di Kampung Batik Giriloyo, Sabtu (31/12/2022).
Polisi Wanita (Polwan) tersebut adalah Estikomah, A.md.Kep, S.H, M.Psi yang saat ini menjabat sebagai Kasat Binmas Polres Bantul terhitung sejak Oktober 2022. Dia hadir dalam acara tersebut mewakili Ka Polres Bantul. Estikomah, sebelumnya menjabat Ka Polsek Moyudan Sleman.
Dari pernikahannya dengan Letkol Kal Candra Eko Wahyudi, SE (AAU), Perempuan yang beralamat di Klangkapan 2 RT.6 RW 7 Margoluwih Seyegan Sleman ini dikarunia 3 orang putri: Ghaitsa Zahira Candra (SMA MUHI kelas XII), Gita Dzafirah Candra (SMA MUHI kelas X), dan Ghina Dzaakirah Candra (SD Teladan kelas VI)
Tupoksi pekerjaan sebagai Kasat adalah pengemban tugas "Binmas" bertugas menggugah perhatian masyarakat untuk menanamkan pengertian sehingga melahirkan sikap penerimaan terhadap upaya-upaya Polri dalam pembinaan sistem keamanan dan ketertiban, dan selanjutnya mendorong masyarakat untuk sadar dan taat terhadap peraturan perundang-undangan serta norma-norma sosial yang hidup di masyarakat dan pada akhirnya masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan kamtibmas.
Sesuai dengan semboyan hidupnya, "Berbuat manfaat terus menerus dan sebanyak-banyaknya untuk orang lain" iapun aktif di kegiatan Pramuka dan suka menulis.
Untuk kegiatan Pramuka ia pernah menjadi bagian dari Pramuka Saka Bakti Husada tahun 2014 sd 2017, mengikuti PERTINAS (Perkemahan Tingkat Nasional) Saka Bakti Husada di Sulsel pada tahun 2016, dan saat ini menjadi Pimpinan Saka Bhayangkara Polres Bantul.
Estikomah juga gemar menulis bahkan sudah menulis beberapa buku. Sejak bergabung di Komunitas Yuk Menulis (KYM) Juli 2020 pimpinan Vitriya Mardiyati, dia sudah menulis 8 buku Solo dan 45 buku antologi.
Saat hadir dalam launching Kampung Pramuka, Estikomah sempat menjajal kemampuannya membatik dan terlihat sangat luwes, hal itu mengindikasikan dirinya punya pengalaman membatik.
"Saat kecil ibu saya suka membatik, saya diajari ibu sehingga sudah biasa membatik. Alhamdulillah saya hari ini bisa mengunjungi Kampung Batik Giriloyo. Tempatnya sangat menarik, dapat menjadi media mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa. Membatik bisa menjadi wadah edukasi budaya bagi remaja generasi muda, semoga kampung batik dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia tercinta," ujarnya sembari tersenyum.