Lihat ke Halaman Asli

Sutanto Bantul

Penulis dan Penggerak Literasi

Berharganya Sebuah Kenangan

Diperbarui: 20 Maret 2022   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Untuk merenda kenangan indah di masa lalu, terkadang orang rela mengikhlaskan waktu dan rupiahnya untuk bisa bertemu.

Itulah yang dilakukan oleh Alumni Klas C SPGN Bantul 1987, Sukamto, Agus Priyono,  Sutanto, Subarno, Andriyani, Rudi Astuti Senjaya, Musidi, Slamet Subakir. Mereka menyempatkan waktu untuk bertemu merajut kembali kenangan indah yang mereka rasakan saat masih berseragam putih abu-abu, di Hanacaraka Resto & Caf Njuron Gedongsari Wijirejo Pandak Bantul, Sabtu sore (19/3/2022).

Slamet Subakir jauh-jauh dari Riau sengaja pulang untuk nyadran di tanah leluhurnya Nglanteng Selopamioro Imogiri sekalian melepas rindu dengan teman-teman sekelasnya.

            "Setiap pulang kampung kurang afdol rasanya kalau tidak berjumpa dengan kawan-kawan seperjuangan dahulu. Ini mumpung ada kesempatan pulang nyadran saya sempatkan untuk bertemu melepas rindu, bercanda mengenang saat masih belajar di SPG," ungkap Slamet.

            Suwarjono yang sekarang mukim di Playen Hunungkidul juga rela meluangkan waktu hanya sekedar bertemu dengan teman seperjuangannya. Jarak sekitar 34 km Playen-Bantul tak dirasakan jauh, terdorong rasa ingin berjumpa dilalui dengan rasa Bahagia.

            Dan personil lainpun bukanlah pribadi-pribadi yang tak punya kegiatan. Justru mereka banyak memiliki agenda rutin yang padat. Namun terdorong tekad kuat menghargai sebuah kenangan mereka menyempatkan diri berbaur bersama dalam candatawa.

Tak ada agenda khusus dibahas pada pertemuan singkat tersebut, namun hanya sekedar dapat berbagi cerita tentang aktivitas mereka sehari-hari setelah sekian lama tidak berjumpa.

            

dokumentasi pribadi

Suasana temaram menjelang senja di Resto yang berada di tepi sawah utara jalan raya Palbapang-Srandakan tersebut menambah keindahan yang mereka torehkan saat itu.

Ditemani minuman khas Wedang Uwuh, Teh Panas, Jeruk Panas, camilan kentang dan pisang goreng, benar-benar mereka manfaatkan untuk mencurahkan rindu yang sekian lama terpendam.

Sekitar dua jam bersama, setelah  azan Magrib berkumandang mereka mengakhiri perjumpaan dan berencana dapat bertemu kembali dalam helatan yang lebih besar sekaligus syawalan pada Mei 2022 mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline