Lihat ke Halaman Asli

Sutan Pangeran

Bersahabat

Jokowi: Demi Karier Kutinggalkan Warga Solo

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila nggak menang Jokowi, maka ia akan mengalami "post power syndrome" karena ia telah mengatakan dalam debat cagub di Metrotv, "demi karier dan perbaikan selagi undang-undang tidak melarang". Ia tidak menjawab, "konflik batin apa yang berkecamuk dalam diri anda (Jokowi)" yang ditanyakan oleh Fauzi Bowo.

Ini nampak terlihat, Jokowi  bukanlah seorang negarawan dan hanya politisi biasa yang lebih mementingkan diri dan kelompoknya saja. Ia melihat peluang, selagi  tidak ada larangan undang-undang, maka bolehlah bertarung hendak menjadi apa saja di negeri ini.

Jokowi lupa, bahwa ia berjanji meski langit runtuh tidak akan meninggalkan Solo  yang telah memberikannya kepercayaan menjabat menjadi walikota 2010-2015.

Tipikal sosok ini pernah meninggalkan "bekas" yang mendalam pada diri Sukiyat yang ditinggalkan perannya sebagai fasilitator utama adanya Mobil KIAT ESEMKA, yang kini cuma bernama Mobil ESEMKA. Artinya, bukan tidak mungkin sifat "menendang orang lain" dan "kutu loncat" Jokowi dan Ahok (meninggalkan tugas sebagai Bupati Bangka sebelum  habis masa tugas) akan menjadi sifat LATEN, yang akan terjadi lagi saat di tengah jalan menjabat (kalau menang?)  sebagai Gubernur DKI JAKARTA.

Rasanya, hanya orang yang  emosional saja yang memilih Jokowi-Ahok. Dan  menjadi orang bijak bila menghindari  pilihan terburuk ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline