Penembakan, pelemparan granat dan penembakan lagi di Solo bukanlah tanpa sebab. Yang sederhana dimungkinkan karena: [caption id="attachment_196326" align="alignright" width="480" caption="Lupakan semua teror sejenak, Jack (FB dan google.com)"][/caption] Pertama, dendam pribadi. Kedua, uji coba kemampuan penguasa menangani teror. Ketiga, mencari simpatik. Keempat, menantang aparat keamanan. Kelima, dendam kelompok. Keenam, frustasi dari desertir. Ketujuh,orang iseng. Kedelapan, kekuatan yang mirip teror Banyuwangi dan pembunuhan ulama serta teror "kolor ijo" Kesembilan, kebetulan dari kebetulan yang ada dalam pikiran anda untuk menambahkannya di sini. Dari kesembilan kemungkinan di atas, seakan ada sebuah kondisi dimana tengah "dipelihara" aneka konflik sebagaimana di Sampang , Madura. Benarkah kebetulan dengan pencalonan Jokowi, demi mencitrakan ada pihak yang tidak suka dengan kemenangan ia di Pilkada DKI Jakarta pada 11 Juli 2012. Salah satu kemungkin karena kebetulan rasanya sulit dipercaya. Bila mempelajari apa terjadi di tanah air, maka pastilah adalah yang tengah melakukan power play. Mengapa kali ini, yang menjadi korban adalah aparat polisi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H