Lihat ke Halaman Asli

Sutan Pangeran

Bersahabat

Makan Basamo

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13404556271299983499

Sepanjang Jalan Kramat Raya menjelang ke Senen, ada serentetan pedagang kuliner yang mayoritas adalah masakan Minang (salah kaprahnya Masakan Padang). Umumnya mereka adalah penjual Nasi Kapao, yaitu penganan paling mahal  di tingkat pedagang kaki lima: baik di Jakarta maupun di Bukittinggi--tempat asal Nasi Kapau itu dikenal untuk pertama kali (karena asal muasalnya dari daerah Kapau--Bukittinggi). Enak tauk, makan basamo kawan di sini. [caption id="attachment_184126" align="alignright" width="480" caption="Menunggu pesanan di Lapak Nasi Kapau, Kramat Raya, Jakarta Pusat"][/caption] Yang uniknya, adalah saat kita ingin membayar apa yang kita makan. Meski yang makan cuma 2 orang dengan jenis lauk yang 1 macam pun, maka sang "petugas" akan menulis di secarik kertas polos panjang (potongan kertas) seolah hitungannya sangat rumit. Dan, jangan coba untuk minta "bon" itu, karena sudah jelas hitungan mudah pun tetap akan ditulis. Selidik punya selidik, waktu pencatatan yang cukup lama (22 detik)  menjumlah 20.000  dengan 16.000 untuk ikan bawal bakar dan porsi lainnya dengan usus adalah demi meyakinkan konsumen bahwa hitungan dilakukan dengan akurat. Hadddooohhh....! Padahal jumlah 9 kali lebih rumit dari itu dapat dikerjakan guetuye tanpa bantuan kertas dan pulpen!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline