Lihat ke Halaman Asli

Sutan Pangeran

Bersahabat

Ngaco Nggak Ngaca

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Komentar seorang politisi Partai Golkar yang menggadang-gadangkan Ibas, Sekjen Partai Demokrat menjadi wakil presiden mendampingi Ical sangat keterlaluan. Fenomena  ini mirip dengan apa yang terjadi  di jaman Orba dulu.

Jaman Orba,  anak keturunan penguasa di negeri ini dengan mudah mendapat posisi apapun. Bisa menjadi pengurus partai, bahkan bisa menjadi menteri. Nampaknya, yang dikatakan politisi Partai Golkar dengan back ground artis tidak  punya dasar kuat, kecuali demi menjilat pantat saja.

Bila menghitung Ical sebagai calon presiden, rasanya masuk akal. Namun, begitu mendengar sandingannya adalah Ibas, maka selera makan guetuye langsung ambruk usai membaca berita tersebut.

Mau dibawa kemana negeri ini oleh  orang-orang  yang asal gobleh? Kalau mau ngecap, silakan saja. Namun, jangan karena melihat jabatan Ibas di partai cukup tinggi: ngaco boleh ngaco, namun seharusnya ngaca dulu deh,

Perhitungan di atas sangat keterlaluan: ngaco nggak ngaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline