Lihat ke Halaman Asli

Sutan Pangeran

Bersahabat

Omong Kosong Soal Jarak Jauh

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Guetuye nggak percaya jarak jauh itu menyusahkan.  Itu hanyalah omong kosong. Karena itu guetuye paling jengkel bila ada penumpang yang menggerutu kepada sopir bila hanya  kelewatan sedikit waktu mobil angkot berhenti tidak sesuai permintaan itu penumpang. Dalam hati guetuye berkata, " Hei, bagi orang China, ribuan kilometer dia kelewatan masuk juga ke Indonesia, padahal awalnya mau ke wilayah lain dari daratan China. Mereka tidak menggerutu. Jadi, contohlah mereka: menikmati jarak jauh."

Nah, jarak jauh itupun tidak berlaku bagi orang Jepang saat mereka menjajah Indonesia. Mengapa begitu? Itu karena kepentingan. Ribuan bahkan ratusan ribu ton beras di tanah air dikirim ke Jepang saat mereka menjajah negeri ini demi menyokong perang.

Kali ini, guetuye punya kawan sudah 30 tahun nggak pernah ketemu batang hidungnya. Namanya Ambar.  Tiba-tiba pagi ini dia kirim SMS:

"Teman-teman...Tolong bantu anakku untuk jadi trax ambassador, radio trax dengan mengirimkan  SMS, caranya : TRAX PRITA  kirim ke 0811971014."

KONTAN guetuye jawab: Beres guetuye minimal dengan 9 nomor yang ada ama guetuye.

Wueleh-wueleh, girang banget itu kawan lama. Nah, ini menandakan, masalah jarak di antara kami tiadalah berarti, padahal sungguh, selama 30 tahun berpisah pasca lulus SMA pada 1982 di Jakarta, rasanya baru kali Ramadhan kami bertemu saat buka puasa bersama dengan kawan-kawan satu alumni. Inilah buktinya, bahwa kala ada KEPENTINGAN, maka segalahnya menjadi DEKAT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline