Lama tidak merasakan cumbu kasih dengan perempuan (hei, gene gene guetuye masih normal), pada akhirnya guetuye pusing juga tadi malam.
Malam Minggu (28/4) kelabu, pikir guetuye. Suasana kota Jakarta terlihat sumringah dengan anek lampu terang dan sedikit lampu yang yang mendapat tenaga dari surya seperti yang ada di beberapa titik Jalan Jenderal S.Parman, Jakarta Barat.
Badan letih sehabis bermain golf 8 par tidak ketulungan. Sehabis mandi dan menikmati berita dan acara lain di tivi, tiba-tiba datang telepon. Terdengar suara perempuan di seberang sana:
Penelpon: "Hallo,...Ini nomor Mas GTY (dia mulai suka memanggil yang lebih ringkas dari "guetuye").
GTY: "Ya, benar...Ini siapa ya?" Bercanda seakan lupa, padahal lupa beneran.
Penelpon: "Ini aku, Angeline Sodok. Masa lupa sih?"
Hening sebentar. Hati bersorak! Duh! Perempuan cantik itu mau apa pula menelpon guetuye saat mau istirahat malam?
Penelpon: "Hmm,...Hmmm. gini Mas GTY, aku lagi kesepian neh. Bisa nggak datang ke sini, menghabiskan waktu malam minggu yang indah ini?" Ia mulai membujuk. Kontan guetuye nggak perlu lagi mencoba berbasa-basi. Dengan berat guetuye menjawab antusias:
"Ote! Ote! (maksudnya oke terus!)" Kemudian guetuye siapkan dan rapikan pakaian yang pantas untuk bermalam mingguan dengan mantan Putri Nusantara itu. Handset HP masih terkepit antara pundak dan telinga, dan sesekali dipegang oleh tangan kiri saat bersalin pakaian yang lebih rapi dibanding pakaian tidur yang telah dikenakan.
Guetuye: "Dimana guetuye temui kamu, Angie?"
Penelpon di seberang sana tidak menjawab. Guetuye memanggil berulangkali, "Hallo! Hallo! Hallo!" Tidak ada jawaban. Pintu rumah sudah guetuye buka...dan segera keluar.