Generasi muda hendaknya mengasah budi pekerti melalui seni. Kreativitas remaja bila sejak dini ditanamkan untuk mahir dalam satu atau dua keahlian, niscaya akan membentuk karakter yang baik ke depan. Entah seni musik, seni tarik suara, seni lukis, seni drama, dan seni tulis. Nah, inilah yang dilakukan oleh Saveli Winurani, remaja kelas 3 SMA Negeri 4 Pasuruan yang mahir dalam seni musik seperti memainkan alat musik seperti gitar, keybord dan drum dan tentu saja menyanyikan lagu. [caption id="attachment_164141" align="aligncenter" width="300" caption="Saveli Winurani: asyik deh bila sedang memetik gitar..."][/caption] Bersama papa dan mamanya, Veli--demikian ia biasa dipanggil, tampil di beberapa acara, termasuk TV-One dalam menyanyikan lagu Nyasaruddin. [caption id="attachment_164143" align="aligncenter" width="300" caption="Family Music In action ...di depan Ketua KPK "]
[/caption] Saveli Winurani, merupakan putri dari pasangan Hari Widiyanto dan Nurul Khoiriyah. Gadis kelahiran Tangerang 25 Mei 1994 ini mempunyai hobi melantunkan lagu-lagu ciptaan Papanya sendiri, yaitu seperti DEMI CINTA dan lain-lain. [caption id="attachment_164142" align="aligncenter" width="300" caption="Saveli Winurani: hentakan drum-nya bikin asyiikkk..."]
[/caption] Begini syair lagu Demi Cinta yang dinyanyikannya: Demi cintaku Kepada dirimu Kan kuberikan semua Hanyalah untukmu Aku tak ragu ... (haaa...) Slalu bersamamu ... (haaa...) Walaupun kutahu...(haaa...) Siapa dirimu... Kemanapun kamu (haaa...) Kau bawa diriku....(haaa...) Yang penting kamu Sayang kepadaku.... ------- * Kunci lagu sangat sederhana dan enak didengar, dimulai dari C, Dm,G, A, Am, dan kembali lagi ke C melody 2 Bar. Sekali lagi dapat kita perhatikan, kreativitas remaja bila sejak dini ditanamkan untuk mahir dalam satu atau dua keahlian, niscaya akan membentuk karakter yang baik ke depan. Entah seni musik, seni tarik suara, seni lukis, seni drama, dan seni tulis. [caption id="attachment_164145" align="aligncenter" width="300" caption="Saveli Winurani: di alam terbuka pun merupakan panggung"]
[/caption] Nah, di negeri ini bila pendidikan mengacu kepada pembekalan keterampilan yang kuat, entah itu di bidang olah raga, seni, teknik, dan lainnya, maka anak didik otomatis akan menjadi generasi positif dan produktif. Mereka , anak didik, tidak dijejali semata ilmu-ilmu eksakta atau ilmu sosial demi membentuk kepintaran duniawi, namun kosong di dalam penghayatan humaniora. Dan yang dilakukan oleh keluarga Hari Widiyanto merupakan salah contoh, bagaimana ia mendidik anak-anaknya sejak dini budi pekerti yang baik, seperti berlaku jujur, tertib, terutama dalam hal menanamkan jiwa anti korupsi. Alangkah baiknya, bila contoh ini juga menjadi budaya bangsa. Tentu akan sangat berarti bagi negeri ini, terutama dalam gerakan pemberantasan korupsi sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H