Neli, nenek lincah blingsatan karena menyadari sang kakek mendadak frigid gara-gara sering menonton film-film kurang bermutu dari karya-karya anak bangsa Maya. Suatu kali Neli berinsiatif mendatangi kursus senam sex. Di sana ia mencari tahu bagaimana membuat hubungan yang lebih mesra dengan sang kakek.
Salah seorang temannya, memberi advis, rawat diri dan perbaiki penampilan. Advis ini tentu saja diterima dan dilakukan oleh sang nenek lisut (Neli). Ia beli kosmetik cantik dan merubah penampilannya. Dari eyes shadow sampai bibir bergincu merah jambu pun dipasang. Namun, ternyata sang kakek tetap frigid dan tidak berubah juga.
Neli kecewa berat, namun ia tidak putus asa, dan pada minggu kedua, ia temui lagi kawan senamnya, untuk mendapatkan advis berikutnya.
"Payah, dik, sang kakek masih juga tidak berubah!"
Tenang, Nek, ada lagi advis berikutnya (sambil mendengarkan bisik-bisik teman senamnya yang lebih muda, namun yahud dalam pengalaman dan membuat sang suami betah di rumah dan ogah selingkuh, kecuali sering melingkuh tubuh istri sendiri).
Ini minggu kedua, Neli mengikuti saran teman senamnya. Ia pergi ke Blok M Square, dan memilih barang-barang-barang yang dibutuhkan. Dan malam harinya, selah jam menunjukkan pukul 21.21 malam, keluarlah dari kamarnya. Ia dapati sang kakek asyik saja menonton film-film karya negeri anak Maya yang menampilkan mimpi-mimpi dan menonjolkan kemolekan laki-laki dan perempuan muda.
"Kek, Nenek mau berenang nih malam ini!" Kejut sang nenek sambil memperagakan lingeri serba minim.
Nenek agak kesal, dan mengulang panggilannya,"Ajari aku berenang, Kek." Pinta sang nenek. Walah, sang kakek, bukan memberi perhatian, malah cuek.
Nenek masuk ke kamar , dan menumpahkan kekesalannya. Ia menangis dalam kamar, bantal menutup mukanya. Ber-mili-mili cc air mata tumpah. Titik.
Kontan saja, begitu minggu ke-3 ketemua sang kawan, ia menumpahkan kekesalannya, "Kenapa nggak juga ampuh saranmu?
"Hmm, gini saja, nek, ini saranku terakhir.