"Farhan! Faarhaaannn?" Mana pula neh anak?" Panggil SP karena melihat pintu pagar ngablak, dan pintu rumah terbuka lebar dari rumah sebelah. [caption id="attachment_152909" align="aligncenter" width="333" caption="Untuk ukuran Farhan, ini kegedean. Sebab Farhan agak ciut karena nggak doyan makan dan cuma suka jajan"][/caption] Hening sejenak. Tiba-tiba... "Aku di sini, Makdang!" Terdengar suara dari luar pagar rumah Mama. "Ah, kau ucil (panggilan akrab buat anak kecil). Kau nggak tahu, ini bahaya! Kau nggak baca koran apa?" Nada suara SP terkesan gemas. Dengan sigap Farhan bermain di pintu pagar rumahnya, seakan menjadi komidi puter, "Makdang, Farhan nggak bisa beli koran!" Ah, kau! ____ SP jelas tidak ingin menceritakan bahwa kejahatan bisa terjadi dimana saja. Nanti, SP jelaskan bagaimana pentingnya menutup pintu pada orangtua Farhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H