Siapa tidak kenal dengan Hardi? Budayawanyang pelukis, atau pelukis yang budayawan ini? Belum lama ini, Kamis (15/12) SP diundang oleh kompasianer Linda Djalil, dimana almamaternya memamerkan sebagian koleksi keris yang dimiliki Hardi di kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Depok. Ia menulis 14 item pemikiran yang didapatkan dari berbagai sumber antara lain:
[caption id="attachment_149913" align="aligncenter" width="240" caption="Pameran keris di FIB Universitas Indonesia"][/caption]
Pertama,Pelukis agung Belanda,yaitu Rembrand Van Rijn (1606 -1669) ternyata pernah melukis keris sebagai obyek utama dalam lukisan mahakarya nya .Yaitu “ Samson betrayed by Delilah (oil on canvas ,60 x 50 cm thn 1629 ) Dikoleksi museum kota Berlin, Jerman.
Kedua, Dokumentator VOC ,pernah menggambar tentang pasar keris di sekitar pelabuhan Banten. Digambar pada tahun 1601.Keris2 tersebut dihamparkan tanpa alas,berserakan. Di katakan oleh Karsten bahwa itu perdagangan keris kodian,yang berharga murah. Bukan keris yang dibikin oleh empu untuk seseorang atau pesanan .Dari sinilah tergambar sesungguhnya kehidupan kerisdikurun abad 15 sudah menjadfi komoditi ,bahkan merupakan benda souvenir yang eksotik,yang mampu menginspirasi elite Eropa seperti Rembrandt ..
Ketiga, Thomas Stamford Raflles dalam bukunya The history of java yng diterbitkan pertama kali tahun 1817,di London,dengan rinci menggambarkan beserta illustrasi manusia Jawa berkeris dalam berbagai strata social dan profesi misalnya, seorang prajurit ,birokrat ,mantri atau lurah.
Keenam, Bung Karno presiden RI pertama pada hn 1949 menugaskan pelukis Basuki Abdullah,untuk melukiskan Diponegoro berkeris .Kemudian figureTeuku umar,Walter monginsidi ,jendral Sudirman dll.Dengan lukisan tersebut image Diponegoro abadi hingga sekarang.Juga Bung Karno membangun tradisi memberikan souvenir tamu Negara dengan sebilah keris. Tradisi tersebut langgeng diteruskan oleh pak Harto,bahkan beliau membangun museum pusaka di TMII atas prakarsa ibu Tien Suharto.
Kesembilan, Kegiatan Penting apresiasi dunia kerisdigelorakan oleh kaum akademik intelektual,digelar di Bentara Budaya beberapa kali dengan sukses. Disitulah awal para pekeris merumuskan diri. Bursa terbuka ,dan gelora industry kecil rumahan di Aeng Tong Tong Sumenep mulai menggeliat walaupun bisik2.
Ketigabelas, Tigabelas
Isi ?.... apa keris ada Isinya ? saya jawab ada. Isinya adalah aura keindahan ,seni dan original ,cinta.Tanpa factor keindahan ,seni,original dan cinta keris tak bisa bertahan ditengah gelombang zaman.Kekuatan seniman yng menciptakan bisa mempengaruhi atau memberi sugesti kepada sang pemilik. Karena itu dalam sejarahnya keris dipesan kepada ahli ciptanya secara langsung. Dicocog kan dengan KARAKTER SI PEMESAN.
Ini biasa dalam seni penciptaan atau penciptaan seni. Dunia seni lukis lebih ajaib tuah yng disebarkan oleh lukisan kepada kolektornya.Bahkan dalam seni lukis justru ekspresi bebas pelukisnya dihargai sangat besar. Perdagangan keris dibandingkan lukisan tidak ada apa2 nya ,sebuah lukisan saya bisa ditukar 20 bilah keris yng relative baguslah.Karena dengan predikat kesenimanan saya ,posisi saya diuntungkan sehingga sayabisa menjual sebilah keris seharga sebuah lukisan saya .
Dari empat belas item itu, item yang ketiga belas merupakan ungkapan jujurseorang Hardi yang lukisannya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Nah,bagi siapapun yang memiliki keris bila ingin ingin menjual dengan harga mahal, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan Hardi, apakah langsung dijual kepada Hardi, atau menjual melalui Hardi? Itu semua dapat ditemui jawabannya andai mengikuti pameran keris di FIB yang dimulai sejak 15 hingga 17 Desember 2011.
[caption id="attachment_149915" align="aligncenter" width="320" caption="Beberapa contoh keris yang dipamerkan"][/caption]