BIP45: Para Pejuang Tetap Berjuang Hidup atau Mati
Diperbarui: 26 Juni 2015 05:57
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona
[caption id="attachment_106855" align="alignnone" width="501" caption="Pahlawan Legendaris Che Guevara dan AM Hanafi(Th.1964)"][/caption]
Di mata komponen Badan Intelijen Pejuang 45(BIP45), para pejuang ini sampai detik ini berjuang Hidup atau Mati, karena selama Indonesia masih dijajah oleh ketamakan dan kerakusan para pemimpin yang menghianati para pelaku sejarah dan saksi sejarah, yang hidup bersenang-senang di atas mayat-mayat para pahlawan bangsa, maka pada hakekatnya mereka tidak akan pernah mati.
Para pejuang akan terus bergerak atas Komado Pemimpin Tertinggi Alam Semesta yaitu Tuhan Yang Maha Esa, maka perjuangannya murni karena Lillahi Ta’ala,( semata-mata hanya kehendak Tuhan Yang Maha Esa, bukan kehendak pribadi , jabatan, nama besar, pangkat, kekayaan, dll ) tapi yang ada dibenaknya Hidup atau Mati.
Disinilah berkumpulnya para pelaku dan saksi sejarah bangsa Indonesia yang murni, tanpa rekayasa fakta sejarah, karena para pelaku dan saksi sejarah adalah kunci legalitas yang abadi. Dari merekalah sejarah bangsa Indonesia yang murni dapat dipertahankan dan dipertanggungjawabkan dihadapan Sang Maha Penguasa Alam semesta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian, perlu khalayak ramai ketahui bahwa , sesungguhnya para pelaku dan saksi sejarah masih hidup dan sangat banyak jumlahnya mereka berpencar di seluruh dunia. Mereka mempunyai ilmu yang tidak dimiliki oleh manusia yang hidup di jaman sekarang. Sebab baginya legalitas dari tulisan manusia bisa dibeli dan rekayasa, tetapi legalitas dari pelaku dan saksi sejarah tidak bisa dibeli taruhannya nyawa dan perjuangan tanpa pamrih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H