[caption id="attachment_104331" align="alignnone" width="125" caption="Kalian para Thogut, enyahlah ke Neraka Jahanam kelak, google.com"][/caption] Tidak ada yang salah bila para pemimpin bangsa ini dituduh sebagai thogut atau kafir sekalipun. Entah ia presiden pertama, kedua atau seterusnya. Mengapa demikian? Pertama, karena di tanah air pengalaman yang telah dilakukan oleh para pemimpin hanya mendahulukan persoalan NKRI tanpa mau menerapkan hukum Islam dalam pemerintahannya.Hal itu dikatakan Abu Bakar Ba'asyir (ABB ) dalam sebuah kesempatn ketika diperiksa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (25/4/2011).
Sehingga wajar bila timbul kemarahan pemeluk agama Islam kaffah seperti ABB melihat para pemimpin hanya membuat tarik ulur dalam menerapkan sistem pemerintahan yang hanya berdasarkan Pancaqsila belaka.
Kedua, memang ABB mempunyai modal dasar yang kuat untuk menjadi pemimpin di tanah air. Buktinya saat SP menjadi relawan pada gempa di Sumbar pada Maret 2007, sekelompok orang yang masuk dalam "FPI Sumbar“ mengidolakan diri ABB sebagai pemimpin tanah air.
Ketiga, ABB mengatakan dalamkonteks keimanan dirinya terhadap agama yang diyakininya. Bukan dalam melakukan manuver politik. Sehingga perlu diingatkan, kepada para pihak yang mengaku gandrung bicara soal HAM dan tetek bengeknya, maka alasan apapun oleh anda tidak akan membuat para syuhada-syuhada seperti ABB akan takut dipenjara atau dihukum mati sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H