Lihat ke Halaman Asli

Sutan Pangeran

Bersahabat

Awas, Jakarta Terkirim Abu Merapi!

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_317690" align="alignnone" width="227" caption="Merapi versi google.com"][/caption]

Warga sejumlah wilayah di Kota Bogor mulai merasakangangguan abu dalam tiupan angin yang berembus yang diduga berasal darikiriman dari Gunung Merapi. Umumnya supir angkutan kota (angkot) saat inimulai sering membersihkan kaca depan mobil agar mudah melihat jalan di depan, dan meminta penumpang tidak membukakaca mobil agar debu tidak masuk dan menggangu penumpang kenyamanan penumpang.Untunglah sepanjang Jumat (5/11/2010) Kota Bogor diguyur hujan sehingga keluhan yang dirasakan oleh para pengemudi angkot tidak dirasakan benar.

Awas, Jakarta tunggu giliran! Jakarta bakal terkirim abu Gunung Merapi! Untuk warga Jakarta yangbeda di perumahan elit sepertiPondok Indah, Kelapa Gading dan lainnya hendaknya harus mempersiapkan jenis alat seperti di bawah ini

[caption id="attachment_317693" align="alignnone" width="220" caption="vacum cleaner milik google.com"][/caption]

yang diharapkan dapat menghindari dari kepengapan andai juga debu mencapai Jakarta.

[caption id="attachment_317695" align="alignnone" width="223" caption="Bersiap dengan sapu google.com"][/caption]

Dan juga kepada para pekerja dan para penumpang angkutan umum di Jakarta dan sekitarnyadiwajibkanmemakai masker sepanjang jalan. Sebab, selain debu Jakarta yang sudah bercampur dengan polusi udara yang mengandung timbel pastilah tidak lama lagi angin akan membawa debu Merapi ke sini. Sudah menjadi pemandangan umum kini, pemakaian masker sering terlihatdi sepanjang jalan Jakarta bahkan di dalam bus sekalipun.

[caption id="attachment_317696" align="alignnone" width="223" caption="contoh memakai masker dianjurkan google.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline