Lihat ke Halaman Asli

HG Sutan Adil

Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Sejarah Besar Gedung Joang AK Gani Palembang yang Hilang

Diperbarui: 9 Desember 2023   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GEDUNG JOANG YANG HILANG

Oleh : HG Sutan Adil

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan yang pernah ditulis sebelumnya disekitar bulan Pebruari 2023 lalu dengan judul “Riwayatmu, Rumah Joang Palembang” atau dapat di lihat pada link di Kompasiana.com yang tertaut berikut ini.

https://www.kompasiana.com/sutanadilinstitute9042/63ea48b84addee166126aae2/riwayatmu-rumah-joang-palembang?page=3&page_images=1

Dalam tulisan kali ini, penulis akan lebih menjelaskan lagi tentang "Sejarah Besar" dari Gedung Joang Palembang yang merupakan rumah khas Palembang atau Rumah Limas yang dahulunya milik Mayjen. Dr. AK Gani. Beliau merupakan salah satu dari dua nama besar warga Sumatera Bagian Selatan yang sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, selain dari Sultan Mahmud Badaruddin II yang merupakan salah satu sultan dari Kesultanan Palembang Darussalam.

Sumber: Sutanadil Institute

Berdasarkan dokumen yang dimiliki oleh Ibu Priyanti Gani, salah satu zuriah Pak Gani, panggilan akrab dari Bp. Mayjen. Dr AK Gani, yang berupa kliping Koran “Suara Rakyat Semesta” bulan September 1989, yang juga ditulis oleh zuriah beliau juga Bp. Drs. H. Iskandar Gani, menerangkan bahwa Gedung Joang tersebut dahulunya adalah rumah milik pribadi dari Pak Gani, yang juga merupakan tempat bertemunya para pejuang dari seluruh pejuang di Sumatera Bagian Selatan saat itu.

Diceritakan dalam artikel tersebut bahwa Gedung Joang ini dulunya adalah tempat Bung Karno menginap selama lebih kurang 4 bulan sehabis dibebaskan dari pengasingannya di Bengkulu, sebelum di antarkan kembali ke Jakarta dengan Kapal Laut yang diusakan oleh Pak Gani di Bulan Juni 1942. Selain itu, di Gedung Joang ini pula Pak Gani menerima berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dari kantor berita “Domei” walaupun berita tersebut belum jelas. Sehingga dari Gedung Joang inilah Pak Gani mengkonsolidasikan semua pejuang untuk mengobarkan api perjuangan Proklamasi ke seluruh Sumatera Bagian Selatan.

Sumber: suarasumsel.id 

Selanjutnya, di Gedung Joang ini juga lah Pak Gani pada tanggal 24 Agustus 1945, menerima pertama kalinya salinan naskah Proklamasi dari utusan pemerintah pusat yaitu Mr. A. Abas, Mr. A. Amir dan Mr. Teuku M Hasan yang saat itu rumah ini masih berada di Jalan Kepandean No. 30 (Sekarang Jl. TP. Rustam Effendy) di 17 Ilir. Dan setelah itu salinan Proklamasi ini dibacakan oleh Pak Gani didepan gedung Gunsebu (sekarang menjadi Kantor Walikota Palembang).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline