Lihat ke Halaman Asli

HG Sutan Adil

Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Layakkah Jadi Pahlawan Nasional? Kyai Mas Hindi, Pengusir VOC dari Palembang dan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam

Diperbarui: 5 November 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kyai Mas Hindi // Sumber : keratonpalembang.com

LAYAKKAH JADI PAHLAWAN NASIONAL..?

Kyai Mas Hindi, Pengusir VOC dari Palembang dan Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam

Oleh : HG Sutan Adil

Nama Kyai Mas Hindi sangat dikenal oleh Zuriah Kesultanan Palembang Darussalam di Palembang, tetapi sayangnya nama beliau secara umum tidak banyak dikenal oleh masyarakat Palembang itu sendiri, apalagi untuk di level kesejarahan Nasional. Padahal beliau adalah salah satu pejuang yang membebaskan Palembang dari percobaan penjajahan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Disamping itu Ki Mas Hindi alias Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim adalah juga Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam.

Disaat itu Kerajaan Palembang dibawah pimpinan Pangeran Sido Ing Rajek (Kakak Kyai Mas Hindi) dan Palembang menjadi salah satu bandar perdagangan yang besar di Nusantara, sehingga mejadi target Negera Penjajah untuk menjajah dan memonopoli perdagangan di Bandar Palembang tersebut.

Lukisan Perang Benteng di Keraton Kuto Gawang, bersumber dari Buku Johan Nieuhof 

Sebagaimana tercatat dalam buku “Voyages and Travel to the East Indies 1653-1670” karya Johan Nieuhof, seorang serdadu VOC yang menyerang  Palembang saat itu. Nieuhof yang mencatat dan menjelaskan saat VOC melakukan Ekspedisi penyerangan di tahun 1659 M ke Palembang dan berhasil membakar Keraton Kuto Gawang milik Kerajaan Palembang ini dikarena terjadi perselisihan perdagangan dimana Palembang tidak mau tunduk dengan aturan yang dibuat VOC.

Lukisan Keraton Kuto Gawang Terbakar // Sumber : Peta La Ville de Palimbang dans I'ile de Sumatera

Dalam Penyerangan oleh VOC ini, Keraton Kuto Gawang sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Palembang saat itu terbakar habis dan Pangeran Sido Ing Rajek mundur ke Uluan di daerah Inderalaya. Dari sana Pangeran Sido Ing Rajek menunjuk adiknya Kyai Mas Hindi alias Pangeran  Ario Kesumo Abdurrohim untuk memimpin perlawanan secara gerilya melawan VOC di Palembang. Cerita perlawanan ini secara lengkap dapat dibaca di buku “Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar Abada 17 dan 19 di Palembang” karya penulis sendiri dibawah ini :

Buku "PERANG BNETENG"//Sumber : Sutanadil Institute 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline