Lihat ke Halaman Asli

HG Sutan Adil

Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Benteng Buaya Langu, Salah Satu Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam di Musi Banyuasin

Diperbarui: 29 Oktober 2023   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi Benteng Pertahan Kesultanan Palembang Darussalam | Sumber: Sutanadil Institute

BENTENG BUAYA LANGU, Salah satu Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam di Kabupaten Musi Banyuasin

Oleh: HG Sutan Adil

Cerita tentang Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) tidak hanya berada di sekitar Kota Palembang saja, terdapat beberapa daerah uluan juga yang menjadi daerah pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam serta membuat Benteng Pertahanan disana.

Desa Buaya Langu atau sekarang dikenal dengan desa Bailangu terletak lebih ke-hulu dari Kota Palembang yang berjarak sekitar 102 KM dan berbatasan langsung dengan Ibukota Kabupatem Musi Banyuasin sekarang, yaitu Kota Sekayu, adalah salah satu daerah yang pernah menjadi basis pertahanan Sultan Mahmud Badaruddin (II) atau SMB II disaat terjadi gejolak pemerintahan di pusat pertahanannya di Palembang.

Hal ini terjadi  disaat adanya tekanan dari Kolonialis Inggris yang mau menguasai wilayah keadulatan KPD dengan cara melakukan adu domba antar keluarga sultan.

Ilustrasi Perang Benteng, Sumber | Sutanadil Institute

Tercatat setelah Inggris berhasil menduduki Keraton dan mengganti sultan yang berkuasa dengan adik beliau yaitu Husin langu Diahuddin atau dikenal dengan gelar Sultan Ahmad Najamuddin (II) Husin Diahuddin, maka Sultan Mahmud Badaruddin yang sudah sebulan berada di dusun Pulau Panggung (Daerah Kec. Kelingi) milir kembali ke wilayah yang tidak begitu jauh dari Palembang, yaitu Ke Dusun Buaya Langu atau Bailangu.

Sebagaimana tercatat dalam Naskah Hikayat Palembang (Cod.Or.2276C), bahwa SMB II beserta segenap rakyat dan prajuritnya bertahan di Dusun Buaya Langu dengan membangun dua Benteng Pertahanan yang saling berseberangan sungai dan dilengkapi dengan alat persenjataan lengkap dengan merian beserta senjata ringan dan tradisional.

Setelah beberapa tahun bertahan di dusun tersebut, akhirnya berita keberadaan Kakandanya di dusun Bailangu itu terdengar juga oleh Sultan Ahmad Najamuddin Husin Diahuddin, termasuk juga dengan adanya Benteng Pertahanan dan persenjataan lengkap yang dimiliki dan juga berencana untuk Milir dan mengambil alih Keraton kembali.

Atas kondisi ini Sultan menghubungi dan memberitahuan nya kepada Inggris yang berada di Mentok, Pulau Bangka, atas rencana dari Kakandanya itu yang sudah menghimpun dan dengan persenjataan lengkap untuk segera milir dan merebut Keraton Palembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline