Lihat ke Halaman Asli

HG Sutan Adil

Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Fifa Arogan

Diperbarui: 30 Maret 2023   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pembatalan U20// Dok. Sutanadil Institute

#FIFA AROGAN

Oleh : HG Sutan Adil

Pembatalan menjadi tuan rumah acara olahraga sepak bola dunia usia 20 tahun pada Indonesia adalah sebuah sikap Ambigu dan Arogan yang dimiliki FIFA sebagai sebuah organisasi olahraga. FIFA sebagai organisasi sepakbola satu-satunnya di muka Bumi ini sudah menunjukkan jati diri mereka sebagai Globalis olahraga sepakbola yang berkuasa tanpa bisa dihalangi satu Negara yang berdaulat pun.

Benar FIFA sebagai sebuah organisasi semacam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tingkat dunia atau Non Geverment Organization (NGO)  mempunyai aturan dan sistem sendiri yang sering disebut Statuta FIFA, namun Indonesia sebagai Negara berdaulat, juga mempunyai Konstitusi atau UUD 45 dan Pancasila sendiri yang menjadi acuan dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara.

Harunya semua pihak dalam hal ini harus menyadari kondisi dan posisi masing untuk mencari solusi terbaik agar dunia olahraga khususnya sepakbola ini dapat berkembang dan bisa menjadi pemersatu masyarakat baik nasional maupun inernasional.

FIFA harusnya menghargai statuta atau konstitusi Negara Indonesia yang sangat mencela invansi dan penjajahan sebuah Negara atas Negara lain. Dimana dalam kasus ini harusnya FIFA tidak serta merta membatalkan sepihak sebuah acara sepakbola yang sudah di konsep dan datur selama beberapa tahun ini.

Pembatalan inipun hanya dengan dasar adanya desakan dari Ormas Lokal dan Pejabat Lokal, bukan di ungkap secara resmi oleh Pemerintah Pusat yang bertanggung penuh dalam pengelolaan Negara Indonesia. Dari sinilah harusnya FIFA harus melakukan komunikasi ulang atau Pemerintah Indonesia dari awal melakukan komunikasi ulang lagi atas adanya Negara Penjajah (Israel) yang akan ikut berperan dalam acara kompetisi ini.

FIFA sendiri sebagai LSM global juga sudah menpunyai pengalaman dalam dunia sepakbola dengan mencampur adukkan urusan politik dan Olahraga. Misalnya dengan melarang Kesebelasan Rusia untuk bertanding di Eropa dan melarang Penduduk Rusia untuk melakukan aktivitas olehraga sepakbola di Eropa khususnya yang dibawah naungan FIFA. Hal ini dikarenakan Rusia saat itu menginvasi dan menjajah Ukraina yang merupakan Negara anggota persemakmuran Eropa.

Kita mungkin setuju jika pembatalan yang ada ini diakibatkan adanya adanya kesalahan manajemen dari organisasi lokal FIFA di Indonesia seperti PSSI atau adanya campur tangan langsung pemerintah dalam tubuh PSSI sebagaimana yang pernah terjadi beberapa tahun lalu yang mengakibatkan Indonesia di bekukan keanggotaan FIFA nya.

Tapi jika ini sudah menyangkut harga diri Bangsa dan yang mau mengobok-obok konstitusi Negara, seharusnya pemerintah harus bertindak tegas juga. Pembinaan di bidang olahraga memang perlu dan agar tercipta profesionalitas dalam pengelolaan pembinaan olahraga kita memang perlu belajar kepada LSM olahraga professional sepanjang tidak mengkebiri Konstitusi Negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline