Lihat ke Halaman Asli

Susilowati

Mahasiswa

Nyamuk Wolbachia Sebagai Pengendali Kasus DBD di Indonesia

Diperbarui: 16 Desember 2023   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"APAKAH KAMU TAHU APA ITU WOLBACHIA"

Wolbachia sendiri mempunyai keterkaitan dengan penyakit DBD yang masih menjadi masalah penyakit menular yang diakibatkan oleh vektor nyamuk di Indonesia maupun di dunia. Untuk itu diperlukan metode pengendalian yang tepat untuk mengatasi masalah ini, salah satu diantaranya adalah dengan cara pengendalian vektor secara biologi menggunakan bakteri Wolbachia. 

Di Indonesia penggunaan Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti untuk mengendalikan penyakit DBD masih menjadi hal baru dan sudah dilaksanakan di Kabupaten Bantul dan Sleman Provinsi Yogyakarta Bakteri Wolbachia adalah bakteri gram negatif intraseluler yang dapat bertahan hidup dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, menghambat proliferasi sel nyamuk sehingga memperpendek umur dan kemampuan nyamuk dalam menghisap darah. (Saraswati et al. 2023) 

Bakteri ini tidak dapat diturunkan dari nyamuk jantan terinfeksi bakteri Wolbachia yang kawin dengan betina tidak terinfeksi. Bakteri Wolbachia mampu menghentikan replikasi virus dengue, chikungunya, dan zika di dalam tubuh nyamuk. Selain itu, ditemukan bahwa strain-Wolbachiatertentu dapat mengurangi lama hidup nyamuk dewasa, mempengaruhi reproduksi nyamuk, dan menghambat perkembangbiakan virus dengue dalam tubuh inangnya. (Firdausi, Bestari, and Dewi 2021)

Pengendalian vektor menggunakan Wolbachia dapat merupakan salah satu alternatif pengendalian penyakit dengan perantara vektor nyamuk yang cukup efektif, tetapi penerapan Wolbachia di masyarakat harus selalu dipantau secara berkelanjutan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan baik terhadap manusia, nyamuk lokal dan juga ekosistem.

"APAKAH NYAMUK WOLBACHIA BERBAHAYA"

Faktanya, wolbachia tidak berbahaya, malah memberikan dampak positif pada penurunan angka kasus DBD. Khususnya pada infeksi melalui gigitan nyamuk, Wolbachia tidak dapat masuk serta menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk, hal ini dikarenakan wolbachia terdapat pada kelenjar ludah nyamuk, tetapi tidak ditemukan dalam air liur. Ukuran wolbachia juga lebih besar dari diameter saluran air liur nyamuk. (Zhang et al. 2013). Hal ini menyebabkan tidak terjadinya perpindahan wolbacia ke manusia, sehingga nyamuk yang terinfeksi wolbachia tidak berbahaya bagi manusia.

"APA MANFAAT NYAMUK WOLBACHIA"

Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue, yaitu virus penyebab penyakit DBD. Seperti yang diketahui bahwa nyamuk aedes aegypti merupakan media transmisi dari penyakit DBD, sehingga bakteri Wolbachia yang ada di dalam nyamuk aedes aegypti dapat menghentikan penyebaran virus dengue ke dalam tubuh manusi. 

Dengan begitu nyamuk aedes aegypti ber-Wolbachia bermanfaat dalam memberikan proteksi bagi masyarakat dari dengue dalam jangka waktu panjang. Dengan teknologi Wolbachia juga dapat menghemat biaya pengobatan dan biaya produktivitas yang diivestasikan untuk penyakit DBD twrutama pada daerah urban dengan populasi tinggi. Jika teknologi Wolbachia diterapkan di 7 kota di Indonesia, bisa mencegah 1 juta kasus dan menyelamatkan 500 nyawa penduduk setiap tahunnya. (Musyafira 2023)

"APAKAH NYAMUK AEDES AEGYPTI TERMASUK NYAMUK WOLBACHIA"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline