"Menguasai diri adalah melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Ini merupakan tantangan setiap orang yang memiliki aspek kekuatan, kejujuran, dan tekat di dalamnya. Untuk menguasai diri ini awali dengan keyakinan bahwa anda memiliki potensi, selain itu pahamilah lingkup tugas serta lingkungan organisasi, jangan lupa selalu kreatif, melakukan hal-hal baru, serta jejaring, akan tetapi anda harus tetap berorientasi pada kwalitas. Hal yang paling penting hadapilah tantangan yang ada." Pesan inti dari Bapak Drs. Joko Martono, M. M untuk kita.
Menurut kami, kalimat di atas adalah syarat utama meraih kesuksesan, menguasai diri atau dalam bahasa agama adalah 'shoum' (puasa), orang mampu menjalankan apa yang harus dilakukan dan tidak menjalankan atas segala yang dilarang (taqwa). Seorang yang bertaqwa mendapatkan fasilitas dari Tuhan berupa (pertama) penyelesaian atas segala persoalan, maknanya pertolongan Tuhan selalu ada untuknya. Dan kedua, mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka datangnya. Rezeki, bukan sekedar gaji, rezeki memiliki makna yang sangat luas. Sehat itu rezeki, keluarga bahagia itu rezeki, pekerjaan bagus itu rezeki, teman-teman yang baik itu rezeki dan setarusnya.
Selanjutnya Beliau mempertajam bahwa untuk sukses harus memiliki 'dasar kehidupan' (pondasi utama) yaitu jujur dan beretika. Realita di lapangan ada personaliti yang jujur tapi kurang beretika, dan sebaliknya ada pula yang beretika baik tetapi kurang jujur, yang paling parah sudah tidak jujur tak beretika lagi. Etika ini menyangkut hubungan interaksi (unggah-ungguh) antara bawahan dengan pimpinan, dan antara sesama rekan kerja. Aturan-aturan kepegawaian harus kita ikuti.
Jujur dan beretika merupakan ciri khas seorang yang mampu mengendalikan atau menguasai diri (shoum yang menjadikan taqwa).
Beberapa prinsip lain dalam kehidupan yang tidak boleh dilupakan adalah miliki keyakinan diri untuk melakukan perubahan, bertanggungjawab, tepat waktu, cinta pada pekerjaan, kerja keras untuk menabung maupun berinvestasi. Masih terjadi dalam lingkungan kerja kita sikap dimana tidak berani berubah, sementara negara sudah berubah demi efektifitas dan efisiensi dengan menyelaraskan perubahan zaman.
Mematuhi prinsip dasar kehidupan serta memahami proses, maka dengan kemampuan karakter yang dimiliki anda merupakan sosok yang memiliki integritas. Apa sih integritas itu, adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran.
Jika kita merujuk rumusan dari KPK, terdapat sembilan nilai integritas yaitu jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja keras, mendiri, sederhana, berani, peduli, dan adil.
Bangun karakter diri, dengan 8 karakter berdasarkan filosofi hastabrata. Berikut delapan sifat kepemimpinan berdasarkan unsur alam semesta:
Pertama Bumi, Sebagai tempat kehidupan, bumi menyediakan semua kebutuhan dasar makhluk hidup. Bumi merupakan tempat yang kokoh dan senantiasa memberi pada semua makhluk. Seperti bumi, pemimpin harus mampu untuk memberi dan kokoh. Memberi tanpa pamrih pada masyarakat yang ia ayomi dan menjadi tempat pertama yang bisa diandalkan.