Lihat ke Halaman Asli

susilo ahmadi

sekedar menyalur hobi menulis

Jangan Pernah Meremehkan Gatal-gatal

Diperbarui: 5 Desember 2023   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kira-kira 4 bulan lalu saya diserang gatal-gatal terutama di paha. Waktu itu saya mengira penyebabnya karena handuk yang saya gunakan yang memang sudah tua. Saya pun buru-buru mencuci handuk tetapi anehnya setelah saya gunakan kok masih berasa gatal juga. Penanganannya hanya saya balurkan minyak kayu putih sesudah mandi. Rasa gatal itu menghilang walau hanya sementara. Besoknya pasti kumat lagi terutama habis mandi. Saya mulai mencurigai sabun mandi sebagai biang masalah. Merek sabunnya pun saya ganti dengan yang agak mahal (D****l). Hasilnya? Sama saja rasa gatal makin tak tertahankan. Bingung mesti bagaimana akhirnya saya membeli salep hidrokortison 2,5% di apotek. 

Awalnya cukup oles-oles tipis rasa gatal langsung lenyap tetapi makin lama salep ini juga tak mampu. Rasa gatal makin menggila bercampur panas dan perih. Bahkan saya oleskan tebal-tebal juga sudah tidak berguna. Saya sempat mencoba macam-macem salep seperti myconazle, ketonazole bahkan acyclovir dan endingnya sama semua: gagal total. Saya menyerah dan memilih memeriksakan diri ke dokter kulit di RS.

Setelah diperiksa sebentar dokter memvonis saya menderita alergi sabun! Apa?? Saya sudah pakai sabun mandi puluhan tahun sejak masih orok sampai sekarang masak baru sekarang bermasalah? Saya ingin bertanya lebih lanjut tetapi sang dokter sudah kabur duluan sembari memberi saya resep. Dokter cuma menganjurkan agak saya mengganti dengan sabun bayi. Ya sudahlah namanya juga layanan murah meriah kok minta konsul lama-lama? Hahaha...  Keluar dari ruang poli saya bingung ini resep saya tebus atau tidak. Bukannya saya tidak pengen sembuh cuma saya paham setiap obat pasti ada efek sampingnya dan obat gatal biasanya bikin mengantuk dan saya tidak suka itu. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba dulu. 

Di perjalanan pulang saya mampir ke minimarket membeli sabun mandi bayi. Sampai di rumah saya mandi memakai sabun ini. Hasilnya? Gatal tidak karuan! Apanya yang salah ya? Terpaksa hari-hari sesudahnya saya tidak mandi pakai sabun sama sekali. Mula-mula terasa aneh tapi lama-lama terbiasa juga. Hari-hari saya jalani dengan ditemani rasa gatal siang dan malam. Aktivitas saya sudah sangat terganggu. Saya pun lalu mencoba minum Cetirizine dan gagal. Berikutnya saya coba Dexamethasone dan lumayan berkurang gatalnya tetapi saya tahu kalau obat ini tidak bisa diminum terus menerus. Setelah kira-kira 4 hari saya tidak minum rasa gatal hebat kembali menerjang. Sekali lagi saya menyerah.

Saya pun kemudian berangkat ke apotek RS. Sialnya resep saya ditolak dengan alasan sudah tidak berlaku. Yo wislah saya toh niatnya mau beli obat (pasien umum) bukan ngemis juga. Akhirnya saya beli di apotek di luar RS. Oya sepertinya obat-obat di resep ini termasuk obat yang sukar dicari karena di semua apotek di dekat rumah tidak ada yang menyediakannya. Obat terdiri dari 2 macam, diminum dan dioleskan. Betul memang setelah minum obatnya saya jadi lebih sering berkemih dan mengantuk. Setelah minum 1 kapsul dan mengoleskannya masih saja gatal mendera tetapi 24 jam kemudian entah bagaimana perlahan rasa gatal mulai mereda. Inti tulisan ini sebenarnya memberikan pemahaman bahwa sebaiknya penyakit apapun selalu periksakan ke RS atau dokter jika setelah beberapa hari tidak kunjung membaik walaupun itu hanya penyakit sepele seperti gatal-gatal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline