Travelling saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup, bahkan orang rela untuk menabung dengan rajin supaya bisa travelling ke luar negeri. Untuk bisa travelling ke luar negeri biasanya sebagian besar dari masyarakat ikut grup tour travel namun menurut saya pergi travelling dengan tour travel itu kurang seru dan sudah pasti harganya lebih mahal dan acara jalan jalannya menjadi terbatas waktunya karena menyesuaikan jadwal dan itenary dari penyelenggara tur.
Sejak kecil saya selalu bermimpi untuk bisa pergi jalan jalan keliling dunia, alhamdulilah setelah saya bekerja dan punya penghasilan sendiri saya sudah mengunjungi beberapa negara.
Hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi solo traveller selain dana travelling tentunya paspor dan visa. Untuk paspor minimal masih berlaku 6 Bulan. Untuk pengurusan visa schengen (visa masuk negara negara Eropa) saya mengurus sendiri dengan cara melihat website kedutaan negara yang dituju, tidak perlu mengurus visa lewat agen travel karena cara ngurusnya gampang dan uang jasa ngurus visa bisa dipakai buat belanja. Uruslah visa 3 bulan sampai 3 minggu sebelum tanggal keberangkatan, persyaratannya kurang lebih paspor, ktp,kartu keluarga, surat keterangan bekerja, fotokopi tabungan 3 bulan terakhir, tiket pesawat pulang pergi, voucher hotel tempat menginap dan asuransi pẹrjalanan wisata.
Scan semua dokumen paspor,Visa, KTP, Kartu keluarga, voucher hotel, tiket pesawat, tiket kereta , tiket masuk tempat wisata print dan simpan hasil scan di email sehingga kalau hilang atau tercecer kita masih bisa membuka email saat berada di luar negeri. jangan lupa catat no telepon KBRI kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan saat kita diluar negeri maka segera hubungi KBRI karena mereka adalah wakil negara kita yang ada disana.
Sebelum kita pergi sebaiknya tiket pesawat, voucher hotel,tiket transportasi dan tiket masuk tempat wisata sudah dibayar saat kita masih di Indonesia, saya sendiri hanya membawa uang sebesar 1000 Euro untuk keperluan satu minggu, dua kartu debit dan dua kartu kredit , selama perjalanan satu minggu saya hanya habis 500 Euro dan tidak ada memakai kartu debit maupun kartu kredit. sebaiknya menukar Euro saat di Indonesia karena belum tentu di Eropa ada money changer yang mau menerima rupiah.
Berhubung saya muslim dan harus mencari halal food saat saya travelling keluar negeri saya selalu membawa beras, rice cooker, abon, sambal goreng teri, bumbu pecal , bumbu instant, agak repot memang tetapi biaya makan ini bisa memotong anggaran travelling dengan cukup besar. Sebagai contoh saat saya jalan jalan di pasar Naschmart saya masuk ke restoran Turki (satu satunya tempat halal food di Eropa) untuk satu kali makan dengan menu kentang goreng dan daging sapi panggang dan air mineral memerlukan dana sekitar 50 euro berarti untuk tiga kali makan butuh 150 euro dan seminggu membutuhkan dana sekitar 1050 euro...dengan bekal makanan dari Indonesia saya menghemat banyak sekali ...selain itu bawalah botol air minum karena harga air mineral kemasan sangat mahal sekitar 3 EURo dan tap water yang bisa diminum bisa didapatkan dengan mudah. Saat saya travelling di eropa uang cash saya hanya digunakan untuk membeli es krim dan coklat dan oleh-oleh .
Bawa pakaian sesuai musim secukupnya, gunakan sepatu sneaker yang nyaman karena jalan jalan di Eropa identik dengan jalan kaki kemana-mana, naik turun tangga saat ke stasiun subway,lupakan highheel karena tidak ada yang pakai high heel kecuali mau kakinya lecet, mungkin kalo ada artis yang saat jalan jalan ke eropa pake higheel mungkin saat pemotretan aja pake highheel tapi pas jalan ganti sepatu sneakers. bawalah jaket yang cukup tebal sehingga nyaman karena dinginnya suhu eropa tidak mengganggu acara jalan jalan. jangan lupa bawa keperluan obat obat pribadi tergantung penyakit masing masing kalo saya selalu bawa paracetamol, obat maag, obat herbal untuk masuk angin dan balsem.
Untuk urusan penginapan saya lebih suka tinggal di hotel daripada di hostel karena saya perempuan menurut saya lebih aman tinggal di hotel. daftarlah keanggotaan hotel berbintang sehingga dapat tarif khusus saat kita menginap, saat saya jalan jalan ke Eropa saya nginap di hotel ibis grup accord dengan rate hanya 500rb/hari sangat murah tentunya karena hotelnya bagus , bersih, dan khasnya hotel ibis selalu dekat kota dan dekat stasiun subway sehingga mudah kemana-mana..pelajari dengan cepat lokasi sekeliling hotel terutama lokasi supermarket dimana kita akan membeli kebutuhan buah dan sayursegar yang tidak mungkin dibawa dari Indonesia jadi saya sempat masak walaupun sedang travelling karena sudah bawa bekal bumbu instan.
Untuk tetap terhubung dengan internet belilah nomor operator lokal harganya tidak terlalu mahal juga dan satu hal yang jangan lupa dibawa saat travelling adalah colokan listrik universal jangan sampai mati gaya karena handphone, camera dan laptop tidak bisa di charge. untuk Eropa sendiri colokan listriknya sama dengan di Indonesia.
Sebelum pergi rencanakan dulu itenary yang hendak kita tuju sehingga kita bisa memperkirakan anggaran untuk transportasi dan akomodasi . untuk jadi panduan kita hendak pergi kemana saja download aplikasi visit a city atau trip advisor. Untuk transportasi saya menggunakan transportation pass sehingga saya bisa keliling kota sepuasnya gratis, lalu untuk masuk ke tempat wisata saya memakai tourist pass sehingga bebas masuk ke museum dan tempat wisata selama saya ada di Eropa. Jangan lupa pelajari sistem transportasi yang ada baik bis maupun kereta jangan pernah memakai taxi karena harganya mahal.
Pertama kali datang ke vienna airport takjub karena bandaranya bersih sekali dan petunjuk arahnya jelas.. Setelah selesai urusan imigrasi maka berikutnya adalah bagaimana caranya menuju hotel... Pilihan bisa menggunakan taxi, bus, kereta, saya memilih menggunakan kereta karena paling murah dan bebas macet.
Sampai di hotel langsung check in.. mandi dan setelah makan dan istirahat sebentar kita melihat sekeliling hotel mana lokasi supermarket, Stasiun kereta, , dua hal Yang paling Urgen ,supermaket untuk belanja makanan dan stasiun kêreta untuk transportasi pergi keliling kota.
Pertama kali naik subway kelihatan ndeso maklum di Pontianak tidak ada, setelah membaca arah rute kereta saya putuskan memilih kereta jurusan pusat kota. Berbekal Peta dan rasa percaya diri saya berhenti di stasiun kota dan turun mengikuti penumpang lain,Naik tangga lumayan tinggi dan ternyata tampak sudah bangunan khas Eropa yang cantik banget... . Selanjutnya setelah hari gelap saya pulang ke hotel untuk istirahat.
Hari berikutnya jalan jalan lagi ke tempat wisata lain, sama menggunakan subway. Karena khawatir tidak ketemu makanan halal saya selalu menyiapkan buah dan roti takut lapar di jalan. jangan terlihat seperti turis , bergayalah seperti orang lokal sehingga tidak menarik perhatian pencopet. simpanlah uang di tempat yang aman gunakan sling bag atau waist bag untuk menyimpan uang dan dokumen penting.