Wina, Kota Cantik yang Penuh dengan Bangunan Bersejarah

Perjalanan menuju ke Wina kali ini bukanlah perjalanan yang direncanakan, muncul tiba-tiba begitu melihat brosur Simposium Isuog suatu organisasi Ultrasonografi Obstetri dan Ginekologi tingkat dunia. Sebelumnya saya tidak pernah tahu letak Wina itu di mana, maklum pengetahuan geografi saya minim banget

Wina merupakan ibukota Austria yang termasuk negara di kawasan Eropa. Begitu saya  sampai ke Wina rasanya mata enggan berkedip, Kenapa? Karena bangunan bangunan yang ada di kota ini amatlah cantik seperti yang ada di buku cerita, sepanjang perjalanan dari bandara menuju hotel saya terpesona dengan bangunan cantik, jalan-jalan yang lebar dan bersih dan tentu saja lalu lintas yang amat tertib.

Setelah sampai di hotel dan beristirahat sejenak saya langsung pergi untuk mengeksplorasi keadaan kota Wina, berbekal peta dan Vienna city pass saya pergi naik subway menuju kawasan kota tua Wina. Super pede turun ke stasiun subway dan memilih jurusan menuju Stephenplazt. Pikir saya pasti itu arah menuju Stephen's Cathedral, setelah mengikuti cara masuk subway sengaja sama memilih duduk dekat layar pengumuman maksudnya biar gak nyasar.

Begitu di layar tertulis "Stephenplazt", saya turun mengikuti arah petunjuk jalan naik tangga yg lumayan cukup tinggi begitu sampai atas. Oh my god, di depan mata tampak bangunan Gereja Stephen's Cathedral yang begitu cantik. Konon gereja ini mulai dibangun sejak tahun 1200 dan selesai dalam waktu 650 tahun. Angin yang cukup kencang dan dingin menusuk kulit tidak menyurutkan wisatawan untuk berfoto di sekitar Stephen's Cathedral. 

dokumentasi pribadi

Setelah puas melihat gedung Stephen's Cathedral daya melanjutkan menyusuri bangunan bangunan di sekitar old city tampak deretan butik-butik brand kelas dunia berjejer rapi yang tidak hanya unik bangunannya tapi juga cara menata barang jualannya artistik banget, bikin mata malas berkedip.

Bangunan bangunan tua di Wina ini tampak sangat terawat dan menjadikan daya tarik tersendiri. Saat berjalan berkeliling rasanya seperti hidup di abad 18 apalagi saat melihat kereta kuda melintas di depan mata rasanya seperti hidup di dalam film. 

dokumentasi pribadi